Perjalanan Swedia dan Finlandia untuk Gabung NATO, Sudah Dapat Dukungan Turki
Turki mendukung Swedia dan Finlandia bergabung ke NATO, inilah perjalanan Swedia dan Finlandia untuk gabung NATO.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perjalanan Swedia dan Finlandia untuk gabung ke NATO.
Turki telah mencabut hak vetonya atas Finlandia dan tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi Barat.
Ketiga negara sepakat untuk melindungi keamanan satu sama lain, mengakhiri drama selama berminggu-minggu yang menguji persatuan sekutu melawan invasi Rusia ke Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dan kepresidenan Turki mengonfirmasi kesepakatan itu dalam pernyataan terpisah.
Hal ini setelah pembicaraan antara kepala NATO, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.
Stoltenberg mengatakan, ketentuan kesepakatan itu melibatkan Swedia yang mengintensifkan pekerjaan pada permintaan ekstradisi Turki dan mengubah undang-undang Swedia dan Finlandia untuk memperkuat pendekatan mereka terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman oleh Ankara.
Diberitakan Al Jazeera, Turki telah menyuarakan keprihatinan serius bahwa Swedia telah menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang mengangkat senjata melawan negara Turki pada 1984.
Namun, Stockholm telah membantah tuduhan itu.
Baca juga: Sempat Tolak Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Kini Turki Cabut Hak Vetonya
Perjalanan Swedia dan Finlandia Gabung NATO
Berikut perjalanan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, dikutip dari BBC:
Rusia sangat menentang kedua negara bergabung dan telah menggunakan perluasan aliansi militer defensif Barat sebagai dalih untuk perang di Ukraina.
Kedua negara telah memegang status netral selama bertahun-tahun, tetapi sejak invasi Rusia ke Ukraina, dukungan untuk keanggotaan NATO telah meningkat secara dramatis.
Tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghancurkan rasa stabilitas yang sudah lama ada di Eropa utara, membuat Swedia dan Finlandia merasa rentan.
Mantan Perdana Menteri Finlandia, Alexander Stubb, mengatakan bergabung dengan aliansi itu adalah "kesepakatan yang sudah selesai" untuk negaranya segera setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari.