PM Italia Berdebat dengan Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin Gara-gara Undangan Jokowi
Vladimir Putin telah menerima undangan dari Jokowi dan akan hadir dalam pertemuan KTT G20 di Bali.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Jadi tidaknya Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali Indonesia pada November 2022 mendatang terus jadi perdebatan.
Tak terkecuali Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi yang terus berdebat dengan Penasihat Utama Presiden Rusia Vladimir Putin, Yuri Osakov.
Hal itu bermula dari ucapan Mario Draghi yang mengatakan Presiden Jokowi tidak mengundang Vladimir Putin hadiri KTT G20.
Yuri Osakov lalu menyerang Draghi atas pernyataannya.
Baca juga: Iriana Temani Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Disebut Pendamping Sejati hingga Simbol Diplomasi Damai
Ia menegaskan bahwa Vladimir Putin telah menerima undangan dari Jokowi dan akan hadir dalam pertemuan KTT G20 tersebut.
“Draghi bukanlah yang memutuskan itu. Kami telah menerima undangan dan merespons dengan baik,” ujar Ushakov, Rabu (29/6/2022) dikutip dari The Obserever Daily.
“Ia (Draghi) pasti sudah lupa kalau dia bukan lagi penyelenggara G-20 bahwa ia sudah melakukannya tahun lalu,” ujarnya.
Kronologis
Draghi sebelumnya mengatakan dibisikin Presiden Jokowi, yang merupakan Presidensi G20, bahwa Vladimir Putin tidak diundang di KTT G20.
Draghi mengatakan Presiden Jokowi telah mendapat tekanan dari Barat (Amerika Cs) untuk melakukan hal tersebut.
“Presiden Widodo sudah tak menyertakannya. Ia telah dikategorikan, Putin tak akan datang,” tutur Draghi usai pertemuan G7 di Jerman.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi diundang sebagai tamu.
Sejak Rusia melakukan serangan ke Ukraina, anggota G20 terus mendesak agar Putin tak diundang pada pertemuan di Bali, November mendatang.
Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat (AS), telah mengancam tak akan datang dalam pertemuan ekonomi tingkat tinggi tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.