SOSOK Rina Arano, Bintang Film Dewasa Jepang yang Tewas, Bayarannya untuk Pemotretan Terungkap
Berikut profil Rina Arano, bintang film dewasa yang ditemukan tewas mengenaskan di sebuah hutan Jepang, mayatnya sudah membusuk.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Rina Arano merupakan wanita berusia 23 tahun, yang ditemukan tewas di sebuah hutan di Hitachiota, Prefektur Ibaraki.
Rina Arano adalah bintang film dewasa di Jepang yang terkenal dengan konten-konten dewasanya.
Wanita kelahiran tahun 1999 merupakan penduduk asli Tokyo, Jepang.
Dia disebut memiliki ketertarikan menari, menyanyi, dan menggeluti dunia fashion.
Dikutip dari The Sports Grail, Arano dilaporkan mematok biaya sekitar $ 1K (atau sekitar Rp14 juta) untuk setiap pemotretan, menurut majalah SheThePeople.
Baca juga: Rina Arano, Bintang Film Dewasa Jepang Ditemukan Tewas Terikat di Hutan, Kondisi Mayat Mengenaskan
Melalui film dewasa dan pertemuan eksplisit dengan pelanggan di rumah mereka, Arano mengembangkan jaringannya.
Pada saat kematiannya, dia baru berusia 23 tahun.
Mayatnya Ditemukan
Sementara diberitakan Japan Today, mayat seorang wanita berusia 23 tahun telah ditemukan di Hitachiota, Prefektur Ibaraki.
Berkaitan dengan hal tersebut polisi menyelidiki seorang pria berusia 33 tahun yang telah mengirim SMS kepadanya sebelum wanita tersebut hilang, dan si pria kini sebagai tersangka utama.
Wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Rina Arano, seorang warga Bunkyo Ward Tokyo, telah hilang sejak 5 Juni 2022, dan keluarganya melapor ke polisi tiga hari kemudian.
Pria yang ditangkap, Hiroyuki Sanpei dari Minamiashigara, Prefektur Kanagawa, dicurigai menculik dan mengurung Arano.
Mayat Arano ditemukan pada Sabtu di lereng sekitar 6 meter di bawah jalan hutan dekat vila Sanpei.
Bagian dari tubuh bagian atasnya telah membusuk, tetapi tidak ada luka luar yang terlihat di tubuhnya.
Penyidik percaya bahwa pelaku membuang tubuhnya di tempat yang tidak mencolok.
Baca juga: Gara-Gara Diledek, Pria di Kabupaten Tulungagung Aniaya Istri hingga Tewas
Penyelidik menduga Arano dan Sanpei bertemu di Stasiun Mito di Prefektur Ibaraki pada 5 Juni 2022 setelah mereka saling menghubungi melalui pesan pribadi di Twitter, dengan teks yang ditemukan di smartphone Sanpei.
Setelah menjemput Arano di stasiun, Sanpei pergi ke vilanya di Hitachiota, kata mereka.
Sanpei pun terekam mengemudi di sepanjang jalan hutan yang tampaknya berada di dekat tempat mayat Arano ditemukan.
Baca juga: Ibu dan Adiknya Tewas Tenggelam, Ayu Anjani Sesalkan Sikap Kru Kapal: Gak Ada yang Berani Nyelametin
Namun, Sanpei telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan dia membawa Arano bersamanya ke vila dan kemudian menurunkannya di toko terdekat.
Pada hari Senin, sumber investigasi mengatakan polisi menemukan smartphone Arano di vila Sanpei.
Hingga kini, kasus tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)