Tidak Ada Pemimpin Negara di Dunia yang Diterima Secara Terbuka oleh Rusia dan Ukraina Selain Jokowi
Tidak ada pemimpin negara di dunia yang bisa diterima secara terbuka oleh Rusia dan Ukraina, selain Presiden RI Joko Widodo.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina

Putin juga akan membuka jalur pasok bahan pangan di Ukraina, terutama untuk jalur laut.
Mengutip tayangan Instagram orang nomor satu di Indonesia, @jokowi, Jumat (1/7/2022), berikut lima poin pembahasan yang disampaikan Jokowi.
Perdamaian Dunia
Pembahasan pertama Jokowi adalah tentang alasan Indonesia mendatangi Kiev, Ukraina dan Moscow, Rusia.
Yakni tidak lain karena ingin melakukan pembahasan soal perdamaian dan kemanusiaan di dunia.
"Perdamaian dan kemanuisaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Konstitusi Indonesia selalu mengamanatkan untuk berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia."
"Berdasarkan inilah saya melakukan kunjungan ke Kiev dan Moscow," kata Jokowi.
Jokowi menyadari perdamaian antara kedua negara masih sangat sulit dilakukan.
Namun, Jokowi menyatakan kesediaannya untuk menjadi jembatan komunikasi bagi Ukraina dan Rusia.
"Walaupun situasi saat ini masih sangat sulit, namun saya sampaikan bahwa penyelesain damai itu penting untuk terus dikedepankan, dan juga untuk ruang-ruang dialog bisa terus dibuka."
"Saya juga sampaikan pesan dari Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan saya juga bersiap untuk menjadi jembatan komunikasi untuk kedua negara tersebut," kata Jokowi.
Baca juga: Respons Putin saat Dikunjungi Jokowi: Merasa Puas, Bahas soal Isu Global hingga Keluh Kesah
Pangan dan Pupuk Bagi Kemaslahatan Manusia
Poin kedua, Jokowi menyampaikan Presiden Putin telah menjamin keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk bagi dunia.
Baik pangan dan pupuk dari Rusia maupun dari Ukraina.
Pasalnya pangan dan pupuk merupakan kepentingan masyarakat dunia.
Ratusan juta orang terdampak karena terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk terutama di negara-negara berkembang.
Ini tentu adalah persoalan kemanusiaan.
"Saya sangat menghargai, tadi sudah disampaikan Presiden Putin, soal jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk, baik dari Rusia maupun dari Ukraina, ini berita baik."
"Demi kemanusiaan saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditi pangan, pupuk Rusia dan Ukraina dapat masuk lagi pada rantai pasok dunia," jelas Jokowi.
Pembukaan Jalur Pasok Pangan Ukraina
Jokowi juga mengabarkan bahwa Presiden Putin sedianya akan membuka jalur pasok bahan pangan di Ukraina.
"Dan khusus untuk jalur pasok bahan pangan di Ukraina terutama untuk jalur laut, akan dijamin Putin," kata Jokowi.
Tentu ini juga menjadi kabar baik bagi Ukraina.
Kerja Sama Bilateral
Pertemuan antara Jokowi dengan Putin juga membahas mengenai kerjasama Rusia - Indonesia.
Bahkan, untuk bisa membahasnya secara detail, kedua negara sepakat membentuk sebuah tim.
"Kerjasama antara Rusia dan Indonesia baik dibidang investasi, perdagangan maupuan tourism."
"Akan ditindaklanjuti dengan pembentuk tim untuk bisa membahasnya secara detail," lanjut Jokowi.
Penegasan Tak Miliki Kepentingan
Menutup kenferensi itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun terkait konflik Rusia- Ukraina.
Selain membahas persoalan kepentingan kemanusiaan lingkup dunia.
"Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun, kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki."
"Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang bahkan miliaran manusia," ujar orang nomor satu di Indonesia itu.
Untuk itu, demi mendapatkan tujuan bersama, yakni perdamian dunia, Jokowi meminta kerjasama seluruh pihak.
"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali untuk menghidupkan kembali semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerjasama."
"Hanya dengan semangat itulah perdamaian dapat segera dicapai," pungkas Jokowi.
Hasil Pertemuan dengan Zelenskyy
Sebelumnya saat bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022), Jokowi menyampaikan kedatangannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
"Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina," ujar Presiden.
Presiden menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," imbuhnya.
Presiden Jokowi juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan.
Dengan kemampuan yang ada, rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia.
Menurutnya, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," tegasnya.
Presiden kembali menyampaikan undangan secara langsung kepada Presiden Zelenskyy untuk berpartisipasi dalam KTT G20 yang akan diselenggarakan bulan November tahun ini di Bali.
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina.
"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," tandasnya.
Sementara itu, Presiden Zelenskyy menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Presiden Jokowi ke Ukraina.
Menurutnya, ini adalah kunjungan pemimpin negara Asia pertama ke Ukraina sejak invasi melanda Ukraina.
"Terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Asia sejak invasi melanda Ukraina. Saya juga mengundang kalangan usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang," ungkap Zelenskyy. (Tribunnews/Chaerul Umam, Taufik Ismail) (Galuh Widya Wardani)