Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Tetsuya Yamagami Anggota Gereja Unifikasi, Pihak Gereja Tegaskan Abe Tak Terlibat Organisasi

Ibu Tetsuya Yamagami telah dikonfirmasi sebagai anggota Gereja Unifikasi. Namun, pihak gereja menegaskan Shinzo Abe tak terlibat organisasinya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Ibu Tetsuya Yamagami Anggota Gereja Unifikasi, Pihak Gereja Tegaskan Abe Tak Terlibat Organisasi
AFP TOSHIHARU OTANI/Richard Susilo
Mantan PM Jepang, Shinzo Abe, berpidato di Nara, Jumat (8/7/2022), sesaat sebelum tertembak (kiri). Pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami (kanan). Ibu Tetsuya Yamagami telah dikonfirmasi sebagai anggota Gereja Unifikasi. Namun, pihak gereja menegaskan Shinzo Abe tak terlibat organisasinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (11/7/2022), Kepala cabang Gereja Unifikasi mengatakan ibu pelaku penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, merupakan anggotanya.

Kendati demikian, Tomihiro Tanaka enggan berkomentar terkait donasi ibu Yamagami, mengutip penyelidikan polisi yang sedang berlangsung.

Lebih lanjut, Tanaka menegaskan Abe dan Yamagami bukanlah anggota gereja,

Abe juga bukan penasihat gereja, ujarnya.

Tanaka menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan jika diminta untuk melakukannya.

Sementara itu, Reuters tidak bisa menghubungi ibu Yamagami untuk memastikan apakah ia tergabung dalam organisasi keagamaan lain.

Baca juga: Tetsuya Yamagami Memang Berniat Bunuh Shinzo Abe, Berulang Kali Datangi Tempat Pidato Eks PM Jepang

Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, yang mendeklarasikan dirinya seorang mesias dan anti-komunis.

Berita Rekomendasi

Kelompok keagamaan ini mendapat perhatian media global terkait pernikahan massal, di mana mereka menikahkan ribuan pasang sekaligus.

Diketahui, Yamagami sebenarnya berniat menyerang sosok lain.

Kendati demikian, Yamagami tak menampik dirinya juga memiliki niat untuk membunuh Abe.

Dikutip dari Kyodo News, Yamagami percaya Abe telah mempromosikan kelompok agama itu di Jepang.

Ia pun membantah dirinya menembak Abe karena menentang keyakinan politik mantan PM Jepang itu, menurut polisi.

Ia juga diketahui telah berulang kali mengunjungi lokasi pidato Abe di Nara, yaitu di depan Stasiun Yamato Saidaiji.

Yamagami menembak Abe dari jarak dekat, sekitar 3 meter, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Abe saat itu tengah berpidato untuk kandidat Partai Demokrat Liberal (LDP) menjelang pemilihan pada Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Jiminto Sediakan Lokasi Bagi Warga yang Ingin Sampaikan Karangan Bunga Duka Cita untuk Shinzo Abe

Shinzo Abe Meninggal karena Kehilangan Banyak Darah

Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) diangkut ke ambulans dekat Stasiun Yamato Saidaiji setelah ditembak di kota Nara pada 8 Juli 2022. - Shinzo Abe ditembak di sebuah acara kampanye pada 8 Juli, kata juru bicara pemerintah, seperti yang dilaporkan media lokal, perdana menteri terlama di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda vital. (Photo by Yomiuri Shimbun / AFP)
Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) diangkut ke ambulans dekat Stasiun Yamato Saidaiji setelah ditembak di kota Nara pada 8 Juli 2022. - Shinzo Abe ditembak di sebuah acara kampanye pada 8 Juli, kata juru bicara pemerintah, seperti yang dilaporkan media lokal, perdana menteri terlama di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda vital. (Photo by Yomiuri Shimbun / AFP) (AFP/STR)

Mengutip Japan Times, video penembakan terhadap Abe beredar di media sosial, di mana menunjukkan dua tembakan dilepaskan.

Seorang siswa sekolah menengah yang menyaksikan penembakan itu, mengatakan kepada NHK bahwa seorang pria datang dari belakang dan melepaskan dua tembakan.

“Tembakan pertama terdengar seperti bazoka mainan, dan pria itu kemudian mundur setelah yang pertama,” kata seorang siswa.

Setelah penyerang melepaskan tembakan kedua, sejumlah besar asap putih muncul, tambahnya.

Abe kemudian diangkut ke rumah sakit Universitas Kedokteran Nara di kota Kashihara menggunakan helikopter.

Namun, Abe meninggal di hari yang sama karena kehilangan banyak darah.

Pada Sabtu (9/7/2022), jenazah Abe tiba di rumahnya di Tokyo.

Dilansir BBC, saat mobil jenazah Abe tiba, anggota LDP berbaris untuk memberi penghormatan.

Menurut laporan media lokal, pemakaman Abe akan berlangsung pada Selasa (12/7/2022).

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan ia "tidak bisa berkata-kata", bersumpah bahwa demokrasi Jepang "tidak akan pernah menyerah pada kekerasan."

Baca juga: Tetangga Sempat Curiga Bunyi Berisik di Rumah Tetsuya Yamagami Malam Sebelum Shinzo Abe Ditembak

Kemenangan LDP Dipicu Simpati atas Meninggalnya Shinzo Abe

Markas besar Partai Liberal Demokratik Jepang (LDP atau Jiminto) di Nagatacho Tokyo.
Markas besar Partai Liberal Demokratik Jepang (LDP atau Jiminto) di Nagatacho Tokyo. (Foto Jiminto)

Kemenangan besar Partai Demokrat Liberal (LDP) di pemilihan umum majelis tinggi Jepang kali ini kemungkinan terpicu rasa simpati masyarakat atas terbunuhnya mantan PM Jepang Shinzo Abe, dua hari sebelum penghitungan suara pemilu 10 Juli kemarin.

"Fakta bahwa jumlah pemilih melebihi waktu sebelumnya dapat dipengaruhi oleh insiden tersebut. Ada kemungkinan bahwa insiden pembunuhan mantan PM Shinzo Abe yang terjadi selama pidato dikritik sebagai "penghujatan terhadap demokrasi," menegaskan kembali pentingnya pemilu, dan meningkatkan jumlah pemilih yang pergi ke tempat pemungutan suara," ungkap Yoshiyuki Yamazaki, wartawan politik NHK, Senin (11/7/2022).

Jajak pendapat keluar dari pemungutan suara awal yang dilakukan oleh NHK, jumlah orang yang menjawab bahwa mereka memilih LDP sebagai perwakilan proporsional meningkat lebih dari 4 poin pada hari Sabtu (9/7/2022), sehari setelah kejadian pembunuhan tersebut.

Hari-hari ini LDP cenderung tumbuh di hari terakhir pemungutan suara awal, tetapi mungkin jumlah suara untuk LDP meningkat setelah kejadian itu.

Penyebab kemenangan di pihak yang berkuasa dan penyebab kekalahan di pihak oposisi. Bagaimana Anda bisa menganalisisnya?

"Pertandingan selama pemilu ini diputuskan oleh 32 distrik satu orang secara nasional. Partai Demokrat Liberal mengalahkan oposisi dengan 22 kemenangan dalam pemilihan terakhir dan 21 kemenangan dua kali sebelumnya, tetapi kali ini meningkat secara signifikan menjadi 28 kemenangan. Kali ini, salah satu faktornya adalah partai oposisi menyatukan kandidat dan jumlah daerah pemilihan yang berhadapan dengan partai penguasa tetap 11 orang," ujarnya.

"Saya tidak bisa membuat komposisi pertempuran tunggal antara partai penguasa dan oposisi, dan saya tidak bisa meningkatkan momentum untuk memobilisasi kekuatan oposisi," ujarnya.

"Selain itu, kemungkinan ada faktor lain selain gejolak di antara partai-partai oposisi. Misalnya, di daerah pemilihan Niigata, pihak oposisi memenangkan kompetisi terakhir kali dan dua kali sebelumnya, tetapi kali ini, Partai Demokrat Liberal menang dengan selisih hampir 7 poin," jelasnya

Melihat hasil exit poll, 47 persen responden biasanya mendukung LDP, yang mendekati setengah dari total, lebih dari dua kali lipat 19 persen dari sebagian besar nonpartisan berikutnya.

Baca juga: Kishida Sambut Kemenangan Besar Partai LDP, tapi Tak Tersenyum karena Ingat Kematian Shinzo Abe

"Maka kita dapat melihat bahwa ada pengaruh di sana."

Kobayashi dari Partai Demokrat Liberal, yang terpilih di daerah pemilihan Niigata, mendapat dukungan dari lebih dari 80 persen pendukung Partai Demokrat Liberal.

Selain itu, kelompok nonpartisan mempersempit kesenjangan dengan oposisi dibandingkan dengan pemilu tiga tahun lalu.

Dapat dikatakan bahwa kemenangan LDP adalah karena persatuan pendukung partai dan perluasan dukungan ke kelompok non-partisan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenangan LDP di Pemilu Majelis Tinggi Jepang Dipicu Simpati Masyarakat atas Terbunuhnya Shinzo Abe

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Richard Susilo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas