Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Gereja Unifikasi Perdamaian Dunia Yang Diisukan Penyebab Pembunuh Mantan PM Jepang Dendam

penyidik kepolisian maupun media massa Jepang banyak menyinggung keterkaitan gereja protestan aliran Korea yang terlibat dalam kasus Tetsuya

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Inilah Gereja Unifikasi Perdamaian Dunia Yang Diisukan Penyebab Pembunuh Mantan PM Jepang Dendam
Foto Asahi
Ketua Gereja Unifikasi Perdamaian Dunia (sebelumnya Gereja Unifikasi) Tanaka mengadakan konferensi pers pada 11 Juli 2022 malam hari mengenai kasus di mana mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ditembak mati saat pidato dukungan untuk calon Dewan Perwakilan Rakyat pada 8 Juli 2022 jam 11:30 waktu Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Baik penyidik kepolisian maupun media massa Jepang selama ini banyak menyinggung keterkaitan gereja protestan aliran Korea yang terlibat di latar belakang membuat pembunuh Tetsuya Yamagami (41) dendam dan melakukan aksinya kepada mantan PM Jepang Shinzo Abe 8 Juli 2022 jam 11:30 waktu Jepang.

Berikut penjelasan Ketua Gereja Unifikasi Perdamaian Dunia (sebelumnya Gereja Unifikasi) Tomihiro Tanaka memberikan penjelasan kemarin (11/7/2022) malam kepada pers.

Di awal konferensi pers, Ketua Tomihiro Tanaka mengatakan, "Ada laporan bahwa ditemukan dendam terhadap kelompok agama tertentu, dan beberapa media melaporkannya dengan nama asli kami. Pendapat resmi perlu diumumkan. Kami merasakannya." Tetsuya Yamagami yang ditangkap bukanlah orang yang percaya pada korporasi (gereja), dan "tidak ada catatan bahwa dia adalah orang yang percaya di masa lalu."

Hanya beberapa media seperti surat kabar nasional dan stasiun TV yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam konferensi pers kemarin malam.

Mantan PM Jepang, Shinzo Abe, berpidato di Nara, Jumat (8/7/2022), sesaat sebelum tertembak (kiri). Pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami (kanan).
Mantan PM Jepang, Shinzo Abe, berpidato di Nara, Jumat (8/7/2022), sesaat sebelum tertembak (kiri). Pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami (kanan). (AFP TOSHIHARU OTANI/Richard Susilo)

Di bawah ini, teks  sesi tanya jawab konferensi pers satu jam kemarin malam.

Dalam konferensi pers, Ketua Tanaka mengatakan bahwa ibu Yamagami "berpartisipasi dalam acara gereja sebulan sekali." Di sisi lain, mengenai masalah donasi, yang dilaporkan telah memotivasi kejahatan   Yamagami, "Saya tidak memperlakukannya sebagai kuota. Namun sepertinya polisi sedang menyelidiki, jadi saya akan  menghindarinya di sini. Jika ada permintaan dari polisi, saya akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan."

BERITA REKOMENDASI

Wartawan: Tentang sumbangan ibunya. Apakah mungkin untuk memaksa orang percaya untuk memberikan sumbangan besar secara umum? Bagaimana cara kerja donasi?

Tanaka: Ada berbagai hal yang disebut donasi. Misalnya, ketika ada donasi bulanan, donasi ibadah, atau donasi, kita bisa berdoa dan mempersembahkan bersama. Tentu saja, ada juga hal-hal seperti sumbangan pembawa. Kami akan memberikan donasi atas kehendak orang tersebut, tetapi kami menerima bahwa jumlah donasi didasarkan pada perasaan orang tersebut.

Wartawan: Apakah boleh memahami bahwa tidak ada kuota karena ditentukan oleh orang itu sendiri? Misalnya, apakah ada orang yang mendonasikan uang puluhan juta dolar sendirian?

Tanaka: Ada orang yang telah menyumbangkan sejumlah besar uang. Tanpa kehendak orang tersebut, sumbangan dalam jumlah besar tidak akan dapat diterima. Kami bersyukur dan menerima aspirasi itu. Kami tidak memperlakukannya sebagai kuota untuk orang tersebut.

Wartawan: Ini mungkin teori umum, tetapi apakah mungkin untuk meminta atau mendorong berbagai sumbangan setiap bulan, mengetahui bahwa Anda telah bangkrut?

Tanaka: Jika Anda tahu bahwa Anda berada dalam kebangkrutan, Anda tidak akan meminta atau meminta sumbangan, dan kami tidak akan memberi Anda panduan seperti itu.

Konferensi pers hari ini adalah pertanyaan untuk setiap perusahaan, dan jumlah perusahaan yang berpartisipasi terbatas, tetapi tidak begitu bagus.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas