Rudal ‘Setan 2’ Siap Tes Kedua dan Produksi Massal, Disebut Senjata Berhulu Ledak Nuklir Terkuat
Ancaman bagi negara-negara Barat, rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir Sarmat yang baru sedang dipersiapkan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Ancaman bagi negara-negara Barat, rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir Sarmat yang baru sedang dipersiapkan untuk serangkaian tes dan produksi massal.
Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Roscosmos Rusia mengatakan, tes akan dilakukan tidak lama lagi.
“Rudal berujung nuklir jarak global paling kuat di dunia sedang dipersiapkan untuk tes baru dan produksi serial,” tulis Rogozin di Telegram dikutip Russia Today, Selasa (12/7/2022).
Pada awal Juli, kepala Roscosmos memeriksa pabrik Krasmash di kota Krasnoyarsk di Siberia timur untuk memeriksa upaya untuk melanjutkan pengujian dan memastikan bahwa produksi serial berhasil diluncurkan.
Pada bulan Mei, dia berbicara tentang kemampuan ofensif Sarmat, mengatakan bahwa “itu dapat menghancurkan setengah dari pantai beberapa benua besar” jika suatu negara memutuskan untuk mengambil sikap agresif terhadap Rusia.
ICBM Sarmat pertama kali berhasil diluncurkan uji coba pada 20 April dari Kosmodrom Plesetsk di Wilayah Arkhangelsk.
Pada saat yang sama, rudal baru itu diperkirakan akan memasuki tugas tempur aktif pada akhir 2022, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Juni.
ICBM diatur untuk menggantikan sistem Voyevoda yang lebih tua, juga dikenal dengan nama pelaporan NATO 'SS-18 Satan'.
Menurut pernyataan sebelumnya dari Rogozin, Sarmat, yang dijuluki 'Setan 2', adalah rudal paling kuat di kelasnya dalam hal jangkauan dan hulu ledak, dan dirancang untuk menjadi "tak terkalahkan" untuk semua udara yang ada.
Baca juga: Belarus Berhasil Tangkis Serangan Rudal Ukraina
Sebelumnya Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan akan mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat pada akhir 2022.
Dilansir Al Jazeera, pernyataan tersebut disampaikan Putin pada Selasa (21/6/2022) dalam pertemuan di stasiun televisi dengan lulusan akademi militer di tengah invasi fase kedua Rusia ke Ukraina.
"Direncanakan bahwa pada akhir tahun, kompleks pertama seperti itu akan bertugas tempur," kata Putin kepada para wisudawan.
Ia juga mengatakan, Moskow akan memperkuat dan memodernisasi angkatan bersenjatanya.
Pernyataannya mengacu pada ICBM yang dikembangkan Rusia yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan umpan.
Diketahui, Rusia berhasil menguji coba rudal itu pada April.