Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vladimir Putin akan Temui Presiden Iran dan Turki di Teheran

Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi Teheran pada 19 Juli 2022 dan akan bertemu Ebrahim Raisi serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Vladimir Putin akan Temui Presiden Iran dan Turki di Teheran
Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022. Diketahui, Putin akan mengunjungi Teheran pada 19 Juli 2022 dan akan bertemu Ebrahim Raisi serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Teheran, Iran pekan depan, Selasa (12/7/2022).

Dilansir TASS, Putin akan bertemu dengan bertemu dengan Presiden Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Ya, kami dapat mengonfirmasi itu. Pengaturan sedang berlangsung untuk kunjungan Presiden ke Teheran," kata Peskov, merinci bahwa perjalanan itu akan berlangsung pada 19 Juli 2022.

"Pertemuan para pemimpin negara-negara yang melayani penjamin untuk proses perdamaian Astana akan berlangsung di sana," terang Peskov.

Peskov menerangkan, selain pertemuan trilateral, pertemuan bilateral juga akan diadakan di Teheran.

"Kemarin, kami mengumumkan kontak tingkat tinggi antara Putin dan Erdogan. Pertemuan seperti itu juga akan berlangsung di sana," kata Peskov.

Baca juga: Putin Permudah Warga Ukraina, Donetsk dan Lugansk Dapat Kewarganegaraan Rusia

Penyelesaian politik di Suriah diprakarsai oleh Rusia, Turki dan Iran.

Berita Rekomendasi

Tiga negara itu juga bertindak sebagai penjamin proses perdamaian Suriah dengan melibatkan pejabat pemerintah dari Damaskus dan anggota oposisi Suriah.

Negosiasi pertama diadakan di Astana, ibu kota Kazakhstan pada Januari 2017.

Astana berganti nama menjadi Nur-Sultan pada 2019, tapi pembicaraan damai masih dikenal sebagai pembicaraan format Astana.

Dikutip AP News, sementara itu Gedung Putih mengklaim Rusia beralih ke Iran untuk meminta "ratusan" drone, termasuk yang mampu membawa senjata, untuk digunakan di Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS)  Jake Sullivan mengatakan tidak jelas apakah Iran telah memberikan salah satu kendaraan ke Rusia.

Sullivan mengatakan AS memiliki "informasi" yang menunjukkan Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakannya segera bulan ini.

“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus UAV, termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat,” kata Sullivan kepada wartawan Senin (11/7/2022).

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-140: Korban Tewas di Chasiv Yar Naik Jadi 45 Orang

Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC.
Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC. (AFP)

Pernyataan tersebut merujuk pada drone dengan akronim untuk kendaraan udara tak berawak.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani tidak menyangkal klaim AS tersebut.

“Kerja sama Iran dengan Rusia dalam beberapa teknologi canggih dimulai sebelum perang Rusia-Ukraina,” katanya.

“Belum ada perkembangan khusus dalam hal ini baru-baru ini.”

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas