Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

89 Orang Tewas dalam Kekerasan Antar Geng di Haiti, 16 Lainnya Dilaporkan Hilang

Kerusuhan antara dua geng yang bersaing di Cite Soleil telah menewaskan 89 orang. Sementara 16 orang lainnya dilaporkan masih hilang.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 89 Orang Tewas dalam Kekerasan Antar Geng di Haiti, 16 Lainnya Dilaporkan Hilang
AFP
Warga Haiti yang memprotes harga tinggi dan kekurangan bahan bakar membakar ban di jalan Port-au-Prince pada 13 Juli 2022. Harga yang melonjak, kekurangan makanan dan bahan bakar, serta kekerasan geng yang merajalela mempercepat penurunan brutal dalam situasi keamanan di ibu kota Haiti, Port au Prince, dan mengancam bantuan kemanusiaan yang diandalkan oleh warga yang semakin putus asa. 

TRIBUNNEWS.COM - Seminggu kekerasan geng di Ibukota Haiti telah menewaskan sedikitnya 89 orang.

Demikian dilaporkan oleh sebuah kelompok hak asasi pada Rabu (13/7/2022).

Kerusuhan yang terjadi karena melonjaknya harga, kekurangan bahan bakar dan perang antar geng yang semakin brutal telah menurunkan tingkat keamanan di Haiti.

Kerusuhan meletus pada 7 Juli 2022 antara dua faksi yang bersaing di Cite Soleil, sebuah lingkungan miskin dan padat penduduk di Port-au-Prince.

Tembakan meletus di daerah kumuh selama hampir satu minggu.

Namun, polisi tidak melakukan intervensi karena kekurangan staf dan peralatan yang tidak memadai.

Baca juga: AS Tangkap Tersangka Kasus Pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise

Sementara organisasi kemanusiaan internasional berjuang untuk mengirimkan pasokan makanan penting dan memberikan perawatan medis kepada para korban.

Berita Rekomendasi

Ribuan keluarga yang tinggal di daerah kumuh yang bermunculan di sini selama empat dekade terakhir tidak punya pilihan selain bersembunyi di dalam rumah mereka, tidak dapat mengambil makanan atau air.

Warga Haiti yang memprotes harga tinggi dan kekurangan bahan bakar membakar ban di jalan Port-au-Prince pada 13 Juli 2022. Harga yang melonjak, kekurangan makanan dan bahan bakar, serta kekerasan geng yang merajalela mempercepat penurunan brutal dalam situasi keamanan di ibu kota Haiti, Port au Prince.
Warga Haiti yang memprotes harga tinggi dan kekurangan bahan bakar membakar ban di jalan Port-au-Prince pada 13 Juli 2022. Harga yang melonjak, kekurangan makanan dan bahan bakar, serta kekerasan geng yang merajalela mempercepat penurunan brutal dalam situasi keamanan di ibu kota Haiti, Port au Prince. (AFP)

Banyak rumah dari puluhan penduduk telah menjadi korban peluru nyasar.

"Setidaknya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan pekan lalu," kata Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional, seperti dilansir CNA.

Mereka menambahkan bahwa 74 orang lainnya menderita luka tembak atau pisau.

Mumuza Muhindo, kepala misi lokal Doctors Without Borders, mendesak semua pejuang pada hari Rabu untuk mengizinkan petugas medis mengakses Brooklyn dengan aman, sebuah area di Cite Soleil yang paling terkena dampak kekerasan.

Meski berbahaya, Muhindo mengatakan pihaknya telah mengoperasi rata-rata 15 pasien sehari sejak Jumat lalu.

Dia mengatakan rekan-rekannya telah melihat mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju lingkungan Brooklyn, mungkin anggota geng tewas dalam bentrokan atau orang yang mencoba melarikan diri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas