89 Orang Tewas dalam Kekerasan Antar Geng di Haiti, 16 Lainnya Dilaporkan Hilang
Kerusuhan antara dua geng yang bersaing di Cite Soleil telah menewaskan 89 orang. Sementara 16 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
“Ini medan perang yang sebenarnya,” kata Muhindo.
"Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh."
Krisis Bahan Bakar
Cite Soleil adalah rumah bagi terminal minyak yang memasok ibu kota dan seluruh Haiti utara, sehingga bentrokan tersebut berdampak buruk pada ekonomi kawasan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
SPBU di Port-au-Prince tidak memiliki gas untuk dijual, menyebabkan harga di pasar gelap meroket.
Marah, pengemudi ojek membangun barikade di beberapa jalan utama kota pada hari Rabu.
Sementara penduduk hanya dapat melakukan perjalanan singkat dengan sepeda motor di lingkungan mereka, menurut wartawan AFP di tempat kejadian.
Hal itu semakin memperumit situasi mereka yang sudah berbahaya selama beberapa tahun terakhir.
Haiti telah menyaksikan gelombang penculikan massal, ketika geng-geng menculik orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk orang asing, dari jalanan.
Didorong oleh kelambanan polisi, geng-geng menjadi semakin berani dalam beberapa pekan terakhir.
Setidaknya 155 penculikan terjadi di bulan Juni, dibandingkan dengan 118 di bulan Mei, menurut laporan yang dirilis oleh Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia yang dirilis Rabu.
Tingkat Kelaparan yang Signifikan
Kemiskinan yang menghancurkan dan kekerasan yang meluas menyebabkan banyak orang Haiti melarikan diri ke Republik Dominika, yang berbatasan dengan Haiti, atau ke Amerika Serikat.
Tanpa uang dan tanpa visa, banyak dari mereka mempertaruhkan hidup mereka dengan menaiki perahu darurat dengan harapan mencapai Florida.
Baca juga: Geng Haiti Ancam Habisi 17 Sandera Jika Uang Tebusan Tidak Dibayar