Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang Dirikan Kamp Pemusnahan Massal
Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang mendirikan Kamp Pemusnahan massal selama pemerintahannya, yaitu Auschwitz I,II,III.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kontroversi Adolf Hitler, diktator Nazi Jerman.
Adolf Hitler adalah kanselir Jerman yang menjabat pada tahun 30 January 1933 – 30 April 1945.
Hitler terkenal dengan pandangan Anti Yahudi dan Anti Komunis.
Adolf Hitler memimpin Nazi Jerman dalam operasi militer ke Polandia dan Uni Soviet.
Selain itu, Adolf Hitler juga melakukan genosida dalam peristiwa Holocaust kaum Yahudi di kamp-kamp pemusnahan.
Selengkapnya, simak beberapa kontroversi Adolf Hitler di bawah ini.
Baca juga: Adolf Hitler dan Kediktatoran Partai Nazi, Pemimpin Percobaan Kudeta di Munich dan Teror Jerman
Kontroversi Adolf Hitler
1. Indoktrinasi terhadap Anak Muda Jerman
Pada masa Nazi Jerman, Adolf Hitler pernah melakukan indoktrinasi massal terhadap generasi muda Jerman.
Indoktrinasi Nazi Jerman ini bertujuan agar kekuasaan Hitler tidak mendapat tentangan dari warga negaranya.
Sehingga, Hitler akan mendapat dukungan penuh dari warga Jerman atas semua keputusannya selama berkuasa, dikutip dari Though.Co.
Pencucian otak massal ini harus dicapai dengan dua cara, yaitu transformasi kurikulum sekolah, dan pembentukan badan-badan seperti Pemuda Hitler atau The Hitler Youth.
Kurikulum sekolah yang diterapkan selama masa pemerintahan Hitler disebut Kurikulum Nazi.
Orang-orang Yahudi yang terlibat dalam bidang pendidikan dipecat secara massal.
Baca juga: Mengenal D-Day 6 Juni 1944, Operasi Militer Sekutu yang Lumpuhkan Nazi Jerman di Normandia
Sesuai kurikulum Nazi, pada tahun 1938 anak-anak Yahudi dilarang bersekolah, guru dengan pandangan politik yang bersaing disingkirkan, dan perempuan didorong untuk mulai menghasilkan anak daripada mengajar mereka.
Nazi mempersiapkan anak-anak sekolah dengan memperbanyak pendidikan jasmani, yang bertujuan agar mereka siap bertarung dan berkembang biak dengan lebih baik.
Hitler juga mewajibkan anak-anak sekolah untuk membaca Mein Kampf, buku karya Hitler yang berisi pemikirannya.
2. Kamp Pemusnahan
Adolf Hitler secara tidak langsung memerintahkan militer Jerman untuk membangun Kamp Pemusnahan yang digunakan untuk mengeksekusi mati tahanan Nazi, terutama orang Yahudi.
Kamp pemusnahan paling besar yang dioperasikan Nazi Jerman adalah Auschwitz-Birkenau, dikutip dari laman Auschwitz.
Auschwitz-Birkenau terdiri dari tiga kamp utama dan beberapa sub camp.
Dalam kamp pemusnahan ini terdapat sejumlah kamar gas dan krematorium (tungku pembakaran mayat) untuk mengeksesuki para tahanan.
Baca juga: Cara Adolf Hitler Bunuh Diri, Tak Ingin Tubuhnya Bernasib Seperti Mussolini
3. Pandangan Anti Yahudi
Menurut buku Lenin, Stalin, and Hitler: The Age of Social Catastrophe karya sejarawan Robert Gellately, Adolf Hitler terkenal dengan padangan anti semit atau anti Yahudi.
Ia menyalahkan orang Yahudi sebagai penyebab kekalahan Jerman pada Perang Dunia I dan hasil Perjanjian Versailess yang ia anggap merugikan Jerman.
Hitler menganggap orang-orang Yahudi adalah pembuat kekacauan di Jerman.
Selama sisa hidupnya, Hitler berusaha untuk membalikkan perdamaian yang telah mempermalukan Jerman.
Meski ada banyak spekulasi tentang kapan Hitler menjadi anti-Semit, sebelum 1919 tak ada bukti yang dapat diandalkan tentang kebencian dan sikap bermusuhannya terhadap orang Yahudi pada tahun-tahun berikutnya.
Melalui berbagai pidatonya yang berapi-api, Hitler mengangkat topik yang sama, yaitu Anti Yahudi dan Anti Boshevik.
4. Berambisi Memusnahkan Komunis Soviet
Adolf Hitler menganggap Komunis Soviet adalah ancaman bagi Nazi Jerman.
Ia mulai berambisi untuk memusnahkan Uni Soviet setelah terjadi berbagai serangan Komunis di Munich, Jerman, dikutip dari Britannica.
Hitler yang mulai terancam lalu menyusun operasi Barbarossa untuk menyerang Uni Soviet yang dilakukan pada 22 Juni 1941.
Serangan yang dilakukan Nazi Jerman kepada Uni Soviet merupakan serangan kejutan yang dilakukan pada dini hari.
Adolf Hitler bersama Himmler memimpin pasukan Nazi Jerman untuk menjarah dan menguasai sebagian daerah Uni Soviet.
Bahkan, Nazi hampir mencapai Moskow, sebelum akhirnya dapat dipukul mundur oleh Tentara Merah Uni Soviet hingga ke Berlin, Jerman.
5. Kematian Adolf Hitler
Adolf Hitler memutuskan untuk bunuh diri bersama Istri Eva Braun di sebuah bunker persembunyiannya di Berlin pada 30 April 1945.
Tentara Merah Uni Soviet dan pasukan Sekutu berhasil menguasai Jerman.
Keadaan ini menyebabkan Hitler merasa putus asa, dikutip dari History.
Adolf Hitle bunuh diri karena tidak ingin berakhir seperti Mussolini di Italia yang dieksekusi oleh warganya sendiri dan hal tragis yang terjadi pada jasadnya.
Adolf Hitler bunuh diri dengan menelan kapsul sianida dan menembak kepalanya sendiri.
Segera setelah itu, Jerman menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu, mengakhiri impian Hitler tentang Reich “1.000 tahun”.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Adolf Hitler