Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

142 HIMARS dan M270 MLRS Telah Sampai di Kiev, Ukraina Bertekad Hancurkan Jembatan Krimea

Krimea memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada Maret 2014, menyusul kudeta Maidan yang didukung AS di Kiev.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 142 HIMARS dan M270 MLRS Telah Sampai di Kiev, Ukraina Bertekad Hancurkan Jembatan Krimea
AFP/Alexander NEMENOVA
Sebuah kendaraan melewati jembatan Crimean Road And Rail sepanjang 19 km di atas Selat Kerch yang menghubungkan Rusia Selatan dengan Semenanjung Krimea. Pasukan Volodymir Zemensky menyebut akan menghancurkan jembatan yang menghubungan Pulau Krimea dengan Rusia dan merebut kembali. 

Krimea, bagaimanapun, tampaknya menjadi kasus khusus, mengingat baik Washington maupun Kiev tidak mengakuinya sebagai bagian integral dari Rusia.

Krimea memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada Maret 2014, menyusul kudeta Maidan yang didukung AS di Kiev.

Kiev tampaknya terpaku pada penargetan Krimea secara keseluruhan dan, khususnya, jembatan Kerch, yang dibangun untuk menyederhanakan koneksi ke daratan Rusia.

Baca juga: Roket HIMARS Kiriman AS Sudah Tiba, Ukraina Peringatkan Rusia tentang Serangan Rudal Besar-besaran

Penghancuran jembatan telah berulang kali dilontarkan sebagai ide oleh pejabat tinggi Ukraina selama beberapa bulan terakhir meskipun fakta bahwa Moskow telah merebut bagian tenggara Ukraina, membangun koneksi darat ke Krimea.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014.
Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas