3 Kandidat yang Berebut Kursi Presiden Sri Lanka: Wickremesinghe hingga Pemimpin Partai Sayap Kiri
Tiga kandidat yang berebut kursi presiden Sri Lanka, yakni Dullas Alahapperuma, Anura Dissanayake, dan Ranil Wickremesinghe.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Anggota parlemen Sri Lanka bersiap untuk memilih pengganti pemimpin yang kabur dan mengundurkan diri pekan lalu, Gotabaya Rajapaksa.
Tiga kandidat yang dinominasikan dalam pemilihan presiden Sri Lanka, yakni Dullas Alahapperuma, Anura Dissanayake, dan Ranil Wickremesinghe.
Sajith Premadasa, pemimpin partai oposisi utama, mengatakan dia akan mendukung Dullas Alahapperuma.
Dullas Alahapperuma adalah mantan Menteri Kabinet Informasi dan Media Massa dan anggota Parlemen Sri Lanka Distrik Matara.
Dia pada hari Selasa dicalonkan oleh faksi yang memisahkan diri dari koalisi yang berkuasa.
Sementara, Sajith Premadasa yang sebelumnya juga dicalonkan, mengumumkan di Twitter bahwa dia menarik diri dari pencalonan demi Dullas Alahapperuma.
Baca juga: Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat Jelang Pemilihan Presiden
"Demi kebaikan yang lebih besar dari negara saya yang saya cintai dan orang-orang yang saya sayangi, saya dengan ini menarik pencalonan saya untuk posisi presiden," tulis Sajith Premadasa seperti dikutip AP News.
"Aliansi kami dan mitra oposisi kami akan bekerja keras untuk membuat @DullasOfficial menang," lanjutnya.
Dullas Alahapperuma, pernah menjadi juru bicara pemerintah dan telah menjabat di berbagai jabatan termasuk Menteri Olahraga dan Menteri Kekuasaan di bawah pemerintahan sebelumnya.
Sebagai putra administrator sekolah, dia belajar ilmu politik di Universitas Iowa tetapi tidak mendapatkan gelar.
Seorang Buddhis, dia menikah dengan penyanyi populer, Pradeepa Dharmadasa.
Lebih lanjut, pemimpin gerakan Marxis Janatha Vimukthi Peramuna (JVP) Anura Dissanayake juga diperkirakan akan mengikuti pemilihan parlemen pada hari Rabu.
Dia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019 dan kalah.
Koalisi mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa yang berkuasa sekarang terfragmentasi, dengan anggota lain mendukung Penjabat Presiden dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.