Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Sehari Rusia-Ukraina Raih Kesepakatan Ekspor Gandum, Kota Pelabuhan Odesa Justru Dihantam Rudal

Rusia dan Ukraina baru saja mencapai kesepakatan ekspor gandum, namun Rudal justru mengenai wilayah paling penting tempat penyimpanan gandum itu

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Baru Sehari Rusia-Ukraina Raih Kesepakatan Ekspor Gandum, Kota Pelabuhan Odesa Justru Dihantam Rudal
Oleksandr GIMANOV / AFP
Gambar ini menunjukkan bangunan yang rusak akibat serangan udara Rusia di sebuah desa di wilayah Odessa, pada 19 Juli 2022, di tengah invasi militer Rusia ke Ukraina. Rusia dan Ukraina baru saja mencapai kesepakatan soal ekspor gandum, namun Rudal Rusia justru mengenai wilayah paling penting tempat penyimpanan gandum-gandum tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia mengenai kota pelabuhan Odesa, Ukraina.

Padahal, Ukraina dan Rusia baru saja mencapai kesepakatan soal ekspor gandum yang tertahan di wilayah pelabuhan tersebut.

Diberitakan CNN.com, Serhii Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odessa, mengatakan dua rudal menghantam infrastruktur pelabuhan dan dua lainnya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.

Serangan itu menghantam stasiun pompa di pelabuhan, ujar Serhii Bratchuk.

"Hari ini, 4 roket menghantam Odesa. Terima kasih Tuhan bahwa unit pasukan pertahanan udara kami menghancurkan 2 rudal saat mendekat. Dua rudal lagi terbang ke pelabuhan, ke fasilitas infrastruktur," kata Bratchuk dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina.

Bratchuk mengatakan tidak ada korban jiwa dan biji-bijian yang disimpan di sana tidak rusak.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-151: Rusia Targetkan Odesa dengan Rudal Jelajah Kalibr

Setidaknya enam ledakan terdengar di Odesa, menurut anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko.

BERITA REKOMENDASI

Serangan itu terjadi pada hari Sabtu (23/7/2022), satu hari setelah menteri dari Ukraina dan Rusia menandatangani perjanjian, yang ditengahi oleh PBB dan Turki di Istanbul, untuk mengizinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Pengiriman itu bertujuan meredakan krisis pangan global yang dipicu oleh perang.

"Hanya itu yang perlu Anda ketahui tentang kesepakatan dengan Rusia," tulis Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas di Twitter.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell mengatakan pihaknya "sangat mengutuk" serangan itu.

"Menyerang target penting untuk ekspor biji-bijian sehari setelah penandatanganan perjanjian Istanbul sangat tercela & sekali lagi menunjukkan pengabaian Rusia terhadap hukum & komitmen internasional," tulis Borrell pada hari Sabtu di Twitter.


"Rusia menyetujui beberapa kesepakatan tentang ekspor biji-bijian, tetapi langsung menyerangnya setelah itu, aksi itu menunjukkan bahwa mereka ingin terus mengancam keamanan pangan dunia," kata anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko Sabtu dalam sebuah wawancara dengan CNN.

"Akan ada kampanye baru di mana Putin pasti akan menyerang Odesa dan satu-satunya jawaban dunia untuk ini adalah memberikan persenjataan ke Ukraina, yang akhirnya memberikan rudal jarak jauh Ukraina."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas