Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jurnalis Inggris Bicara Masuk Daftar Mirotvorets Ukraina Berarti Kematian

Jurnalis Press TV asal Inggris Johnny Miller menyebut siapa yang masuk daftar hitam versi Mirotvorets Ukraina berarti kematian.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Jurnalis Inggris Bicara Masuk Daftar Mirotvorets Ukraina Berarti Kematian
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Tentara Rusia berpatroli di kota Mariupol pada 12 April 2022 saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye merebut kota pelabuhan yang strategis, di Ukraina timur. Presiden Rusia. Photo by Alexander NEMENOV/AFP) 

Situs web ekstremis Ukraina Mirotvorets yang masih eksis hingga hari ini, mendapat perlindungan keamanan siber dari perusahaan di AS.

Hal itu pernah dikemukakan Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov. Menurutnya, portal ekstremis Mirotvorets beroperasi di bawah perlindungan layanan Cloudflare Amerika.

Situs web itu dibuat pada 2014 oleh para aktivis Ukraina. Siapapun yang dianggap musuh negara akan dipublikasikan di daftar mereka.

Tak hanya warga sipil, jurnalis Ukraina dan asing yang telah meliput konflik di Donbass, tokoh yang mengunjungi Krimea, tokoh Rusia, dan lain-lain terpampang di daftar portal itu.

Baru-baru ini, Mikhail Galperin, Wakil Menteri Kehakiman Rusia dan perwakilan di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), serta pengacara dan penasihat kerajaan Inggris Brick Court Chambers Michael Swainston, masuk daftar Mirotvorets.

Keduanya dituduh “menyerang kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, membenarkan agresi Rusia, dan memanipulasi informasi untuk kepentingan publik.

ECHR tidak bereaksi terhadap langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan juru bicara hanya menyatakan pengadilan tidak berkomentar tentang masalah ini.

Berita Rekomendasi

Pada Agustus 2021, wakil Rusia dalam misi Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di Donbas, Nikolay Alekseyev, ditambahkan ke database Mirotvorets.

Mirotvorets telah menerbitkan gambar yang diambil dari akun jejaring sosial Alekseyev.

Pada 2017, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia meminta pemerintah Ukraina untuk menyelidiki situs web tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk menghapus data pribadi.

Kiev belum mengindahkan rekomendasi tersebut.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas