Sejumlah Perusahaan Asuransi Tertarik Beri Perlindungan untuk Kapal Pengangkut Biji-bijian Ukraina
Sejumlah perusahaan asuransi dilaporkan tertarik untuk memberikan perlindungan bagi kapal yang membawa biji-bijian dari Ukraina
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sejumlah perusahaan asuransi dilaporkan tertarik untuk memberikan perlindungan bagi kapal yang membawa biji-bijian dari Ukraina.
Hal tersebut merupakan tindakan lanjutan setelah kesepakatan untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam tercapai.
Pengiriman pertama biji-bijian dari Ukraina diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu lagi.
Baca juga: Rusia, Ukraina, dan PBB Bakal Gelar Pertemuan Lanjutan untuk Bahas Ekspor Biji-bijian
Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting pada hari Jumat (22/7/2022), untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam untuk ekspor biji-bijian, sehingga dapat meredakan krisis pangan global yang diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Kesepakatan tersebut menjadi angin segar bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki, yang telah berjuang kurang lebih dua bulan untuk menjadi penengah Rusia dan Ukraina agar melanjutkan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam Ukraina serta memfasilitasi pengiriman biji-bijian dan pupuk Rusia.
Menurut kepala kelautan dan penerbangan di bursa asuransi Lloyd's Market Association (LMA), Neil Roberts mengatakan, untuk kedepannya mengamankan pengiriman dan asuransi menjadi bagian terpenting dari proses ekspor ini.
"Ada sejumlah penjamin emisi yang telah menyatakan minatnya untuk menulis risiko ini dan satu atau dua broker juga. Ini mungkin sebuah konsorsium yang dibentuk. Sejumlah hal masih harus diselesaikan dan penjamin emisi perlu menilai perjalanan secara individual," ujar Roberts, yang dikutip dari Reuters.
Pelabuhan Ukraina telah ditutup sejak invasi Rusia dimulai pada Februari lalu. Belum diketahui bagaimana kondisi pelabuhan Laut Hitam Ukraina saat ini, seperti berapa banyak kapal yang rusak dan ranjau terapung yang tersebar di pelabuhan.
"Pemilik kapal akan membutuhkan beberapa bentuk jaminan keuangan. Jadi setidaknya beberapa pelayaran pertama perlu membuktikan bahwa rute tersebut aman," kata seorang pejabat di industri perkapalan.
Baca juga: Indonesia Dukung Perjanjian Ekspor Gandum Ukraina dari Pelabuhan yang Diblokir
Sumber tersebut menambahkan, diperkirakan terdapat 80 kapal terjebak di pelabuhan Ukraina dengan banyak kargo yang berisi biji-bijian, yang harus keluar sebelum kapal baru bisa masuk.
Sementara Roberts menyatakan, perincian yang dibutuhkan perusahaan asuransi mencakup kapal apa yang akan digunakan, pemborong dan siapa yang mengatur pengiriman tersebut.
"Kapal apa yang dapat diaktifkan kembali dari kapal-kapal yang saat ini berada di samping (di pelabuhan Ukraina). Kami akan mengantisipasi semacam uji coba untuk memberikan kenyamanan bagi kepentingan komersial. Kami tidak berharap kapal akan mulai keluar setidaknya selama beberapa minggu. Lalu ada pertanyaan tentang pemborongan dan siapa yang mengatur apa. Akan membutuhkan sedikit waktu untuk mendapatkan kontrak itu," ungkap Roberts.
Bursa asuransi LMA telah menempatkan perairan Ukraina di zona berisiko tinggi mereka, dan setiap pelayaran perlu mendapat persetujuan dari penjamin emisi, yang menunggu detail lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut akan berjalan.
Blokade pelabuhan Ukraina oleh armada Rusia, menyebabkan puluhan juta ton biji-bijian terjebak dan membuat banyak kapal terdampar, meningkatkan kemacetan rantai pasokan global, dan dengan sanksi Barat yang meluas, memicu peningkatan harga pangan dan energi global.