Mengenal Kehebatan Y-20 Pesawat Angkut Terbesar Produksi China
Pesawat Y-20 menjadi simbol baru militer China atas kemamampuan terbang global. Pesawat ini memiliki kapabilitas strategis di segala cuaca.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Penerbang Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah menorehkan jejak peta bertanda merah yang menunjukkan kemampuan terbang global mereka.
Jejak itu ditinggalkan para penerbang pesawat angkut raksasa Y-20, yang mulai ditugaskan secara aktif di PLA sejak 2016.
Jejak ini juga penanda Angkatan Udara China berkontribusi aktif membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia dengan tindakan praktis.
Seorang pilot Y-20 kepada media Global Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan, perkembangan China berarti pertumbuhan kekuatan untuk perdamaian dunia.
Baca juga: Australia Tuduh Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintainya dengan Manuver Berbahaya
Baca juga: Jet Tempur China Mendekat usai Pesawat AS Melintas, Militer Taiwan Langsung Bereaksi
Bagi pilot Y-20, momen paling seru adalah misi penerbangan selanjutnya, terutama yang ke wilayah asing.
Ketika tugas selesai, tidak hanya ada rasa hormat, tetapi juga kebanggaan memiliki dukungan ibu pertiwi yang kuat.
Signifikansi Penentu Era Y-20
Y-20 adalah pesawat angkut multiguna besar pertama yang dikembangkan secara independen di China.
Peswat itu dapat melakukan tugas transportasi udara jarak jauh dari semua jenis barang dan personel di bawah kondisi cuaca yang kompleks.
Pada Januari 2013, pilot uji Angkatan Udara berhasil melakukan penerbangan perdana Y-20.
Pada 6 Juli 2016, Y-20 secara resmi ditugaskan ke Angkatan Udara, menandai langkah kunci dalam kemampuan pengiriman strategis Angkatan Udara.
Zhou Han, pemimpin Detasemen Penerbangan Kedua, sangat menyukai pesawat yang diibaraknan "gadis gemuk yang fleksibel" ini.
Apakah itu lepas landas, mendarat, pelatihan subjek, atau menjalankan misi, Y-20 memberinya jaminan keandalan.
“Y-20 merongrong konsep desain pesawat tradisional. Performa pesawat lebih dekat dengan model tempur yang sebenarnya. Ini mengimplementasikan manuver taktis dan menyelesaikan tindakan taktis dengan lebih lancar sesuai perintah,” kata Zhou.