Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Kehebatan Y-20 Pesawat Angkut Terbesar Produksi China

Pesawat Y-20 menjadi simbol baru militer China atas kemamampuan terbang global. Pesawat ini memiliki kapabilitas strategis di segala cuaca.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Mengenal Kehebatan Y-20 Pesawat Angkut Terbesar Produksi China
Global Times
ANGKUT - Pesawat Y-20 merupakan pesawat angkut terbesar produksi China. Pesawat itu telah menunjukkan kemampuan terbang global bernilai strategis untuk tugas kemanusiaan. 

Pesawat Y-20 muncul di Wuhan, Provinsi Hubei China Tengah pada 13 Februari 2020 mengangkut tim medis militer dan perbekalan untuk membantu provinsi dalam memerangi wabah COVID-19.

Kehadiran pesawat itu menandai partisipasi pesawat dalam operasi militer selain perang untuk pertama kalinya.

Y-20 mampu mempertahankan beban kerja yang tinggi, menciptakan dan memecahkan rekor satu demi satu, karena kemampuan pengiriman strategisnya telah diuji sepenuhnya.

Pada 24 April 2020, militer China mengirim Y-20 untuk memberikan bantuan darurat kepada angkatan bersenjata Pakistan.

Pesawat mengangkut kit pengujian asam nukleat, pakaian pelindung pribadi, dan persediaan pencegahan dan pengendalian epidemi lainnya. Ini adalah pertama kalinya Y-20 melakukan misi di luar negeri.

Selanjutnya, Y-20 sering tampil di panggung dunia dan menjadi symbol andalan terbaru China yang menyoroti komitmen negara itu untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajibannya sebagai kekuatan utama.

Hanya di paruh pertama 2022, Y-20 melakukan banyak misi luar negeri. Terutama pada akhir Januari, formasi Y-20 melakukan penerbangan pulang-pergi sejauh 20.000 kilometer ke Tonga.

Berita Rekomendasi

Pesawat mengangkut makanan, penjernih air, tenda, dan persediaan bantuan lainnya setelah negara kepulauan di Pasifik Selatan itu dilanda letusan gunung berapi dan tsunami susulan.

Pada pertengahan Februari, Y-20 tiba di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon, dengan membawa reagen pengujian, generator oksigen, dan bahan anti-epidemi lainnya.

Perjalanan terakhir adalah pada akhir Juni, ketika beberapa Y-20 tiba di Bandara Kabul di Afghanistan dengan persediaan bantuan termasuk tenda, handuk, dan tempat tidur lipat untuk membantu orang-orang Afghanistan setelah gempa bumi.

Bagi Zhou, pergi ke luar negeri untuk melakukan tugas transportasi sekarang menjadi rutinitas, dan setiap misi memperkuat kemampuan teknis dan ketajaman mental pilot.

Tetapi untuk pesawat, setiap misi luar negeri adalah ujian, dan penerbangan jarak jauh di wilayah udara yang tidak dikenal dan kondisi cuaca yang tidak terduga dapat menguji peralatan dengan lebih baik.

"Kami sepenuhnya mempercayai peralatan kami, tetapi kami juga siap untuk semua jenis keadaan darurat," kata Zhou.

Misi berturut-turut telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dari Y-20. Pada akhir Januari tahun ini, Zhou dan rekan-rekannya mengemudikan dua Y-20 selama misi Tonga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas