Gazprom Rusia akan Potong Pasokan ke Eropa Mulai 27 Juli 2022
Gazprom mengumumkan pengurangan drastis pengiriman gas melalui pipa utamanya ke Eropa mulai Rabu (27/7/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan energi yang dikendalikan negara Rusia, Gazprom, telah mengumumkan pengurangan drastis pengiriman gas melalui pipa utamanya ke Eropa mulai Rabu (27/7/2022).
Dikutip The Guardian, perusahaan ekspor gas Rusia mengatakan pihaknya menghentikan pengoperasian salah satu dari dua turbin yang beroperasi terakhir karena "kondisi teknis mesin".
Dengan demikian, perusahaan memotong pengiriman gas harian melalui pipa Nord Stream menjadi 33m meter kubik per hari - sekitar 20 persen dari kapasitas pipa.
"Kebijakan ini akan berlaku dimulai pukul 07:00 waktu Moskow pada 27 Juli, kapasitas harian stasiun kompresor Portovaya akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari dari 67 juta meter kubik per hari saat ini," terang media Rusia, TASS.
"Kami memantau situasi dengan sangat dekat dalam pertukaran erat dengan badan jaringan federal dan tim krisis gas," kata kementerian ekonomi Jerman dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (25/7/2022) setelah pengumuman Gazprom.
“Menurut informasi kami, tidak ada alasan teknis untuk pengurangan pengiriman.”
Baca juga: Pengiriman Gas Gazprom Melalui Pipa Yamal Merosot Setelah Rusia Mengoperasikan Jalur Nord Stream 1
Pipa Nord Stream 1 melanjutkan pemompaan minggu lalu, setelah istirahat pemeliharaan 10 hari.
Tetapi, Komisi Eropa telah memperingatkan bahwa gas yang ditutup oleh Rusia kemungkinan akan diputus.
Pengumuman itu muncul ketika pemerintah Uni Eropa (UE) berdebat tentang rencana target penghematan gas 15 persen yang dimaksudkan untuk menghindari krisis musim dingin jika Kremlin mematikan keran ke Eropa.
Tujuan UE adalah menggunakan lebih sedikit gas sekarang untuk membangun penyimpanan untuk musim dingin.
Eksekutif Uni Eropa pekan lalu menuduh Moskow menggunakan energi sebagai "senjata" dan meminta 27 negara anggota untuk menerima target penghematan gas 15 persen sukarela , yang bisa menjadi wajib jika Brussels mengumumkan darurat pasokan.
Para pejabat Uni Eropa berharap pertemuan 27 menteri energi blok itu di Brussel pada hari Selasa akan menstempel rencana penghematan gas 15 persen .
Baca juga: Jerman Lega, Krisis Energi Bisa Dikurangi Setelah Gazprom Buka Kembali Pipa Nord Stream 1
Menghemat gas
Sebaliknya negara-negara dari seluruh penjuru Eropa telah mengajukan keberatan, dipimpin oleh Spanyol dan Portugal, yang relatif terisolasi dari jaringan pipa gas Uni Eropa.