Buntut Interupsi Siaran Langsung TV Rusia, Jurnalis Marina Ovsyannikova Didenda Rp 11,8 Juta
Pengadilan Rusia menyatakan Marina Ovsyannikova bersalah karena mendiskreditkan tentara Rusia pada Maret 2022 kemarin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman denda terhadap Marina Ovsyannikova, jurnalis televisi (TV) Moskow yang menginterupsi siaran langsung berita Kremlin pada Maret 2022 kemarin.
Dikutip The Guardian, pengadilan menyatakan Ovsyannikova bersalah karena mendiskreditkan tentara Rusia dengan mengecam invasi Rusia ke Ukraina lewat acara berita yang disiarkan langsung itu.
Pada Kamis (28/7/2022), Pengadilan Distrik Meshchansky, Moskow mengatakan Ovsyannikova, mantan editor di Channel One yang dikendalikan negara, harus membayar denda 50.000 rubel, sekitar 800 dolar Amerika atau setara dengan Rp 11,8 juta.
“Bukti menegaskan kesalahan Ovsyannikova. Tidak ada alasan untuk meragukan keasliannya,” kata hakim.
Dilansir Al Jazeera, Ovsyannikova menolak proses terhadapnya sebagai "tidak masuk akal".
Pengacaranya, Dmitry Zakhvatov, mengatakan dia didenda karena berbicara menentang invasi Moskow di Ukraina awal bulan ini ketika dia muncul di pengadilan distrik Basmanny Moskow untuk mendukung anggota dewan kota Ilya Yashin.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-156: Ukraina akan Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
Sempat ditahan sebentar
Ovsyannikova, ibu dua anak berusia 44 tahun, ditahan sebentar awal bulan ini.
Penahanannya terjadi beberapa hari setelah berdemonstrasi sendirian di dekat Kremlin, sambil memegang poster yang mengkritik invasi militer di Ukraina dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Zakhvatov mengatakan wartawan itu sekarang berada di Rusia dan tidak memiliki rencana segera pergi dari negara itu.
Sudah pernah didenda sebelumnya
Pada bulan Maret, Ovsyannikova menjadi terkenal karena mengganggu siaran TV langsung untuk mengecam invasi militer Rusia di Ukraina, di mana dia didenda 30.000 rubel ($484).
Setelah mengirim pasukan ke Ukraina untuk apa yang disebutnya “operasi militer khusus” terhadap Ukraina, Moskow mengadopsi undang-undang yang menjatuhkan hukuman hingga 15 tahun penjara karena menyebarkan informasi tentang militer yang dianggap palsu oleh pihak berwenang.
Baca juga: Marina Ovsyannikova, Jurnalis Rusia yang Lakukan Protes Anti-perang di TV Kini Direkrut Media Jerman
Di pengadilan, Ovsyannikova mengulangi protesnya dan mengatakan tidak akan menarik kembali kata-katanya.