Xi Jinping ke Joe Biden, Kunjungan Pelosi ke Taiwan Berbahaya
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden telah berkomunikasi bia telepon selama 2,5 jam untuk meredakan ketegangan kedua negara.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Gedung Putih dan Pentagon telah mencoba mencegah Pelosi melanjutkan rencananya.
Namun Pelosi tetap keras kepala, dan Rabu ia malah menyampaikan undangan kepada beberapa anggota parlemen senior untuk bergabung dengannya.
Dia menyebut upaya menentang perjalanannya ke Taiwan sebagai tidak demokratis. Pelosi mendapat dukungan tak terduga dari banyak politisi Partai Republik.
Pemerintah di Taiwan adalah semua yang tersisa dari pemerintah republik yang memerintah seluruh Cina antara 1912 dan 1949.
Pasukan komunis Mao Zedong mengalahkan mereka dan menaklukkan daratan, mendirikan Republik Rakyat Cina di Beijing.
Sejak itu, semua kecuali segelintir negara telah mengalihkan pengakuan mereka terhadap pemerintah Cina dari Taipei ke Beijing.
Tetapi AS terus menyalurkan cukup banyak senjata ke Taipei untuk menjaga otonominya dari Beijing.
Pulau itu telah memperoleh kepentingan baru dalam poros strategis Washington menuju "persaingan kekuatan besar" dengan Rusia dan Cina.
Sikap Militer Cina
Sehari sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Kolonel Wu Qian menyatakan, Cina tidak akan menolerir upaya menekan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
“Kontak antar-militer Cina dan AS adalah komponen penting hubungan Cina-Amerika. Kami menghargai ikatan ini, tetapi kami akan mematuhi prinsip kami sendiri,” kata Wu di Beijing, Kamis (28/7/2022).
Wu menyebut pihak-pihak AS terus-menerus menekan Cina. Tapi Cina tidak akan menolerir tekanan seperti itu. Tentu kami akan sangat menentangnya,” katanya.
Wu juga mengomentari peningkatan aktivitas militer AS di sekitar Cina dalam beberapa hari terakhir, menyebut pergerakan itu provokatif.
Ia meyakinkan Beijing akan mengambil langkah-langkah rasional, efektif, aman, dan profesional untuk melawan AS.