Pasokan Gas Rusia Diputus, Jerman Hidupkan Kembali Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
Pemerintah Jerman berencana menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara setelah Rusia putus aliran gas ke Eropa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pembangkit listrik tenaga batu bara Jerman dihidupkan kembali setelah Rusia memutus aliran gas ke Eropa.
Dikutip Guardian, fasilitas di Lower Saxony, yang dimiliki oleh perusahaan energi Ceko EGH, telah menerima izin darurat untuk beroperasi hingga April 2023 dalam upaya untuk meningkatkan produksi energi.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan langkah tersebut merupakan strategi yang diperlukan.
Dia mengakui keputusan ini sebagai kemunduran besar bagi negara itu untuk mengatasi krisis iklim.
Sementara itu, Partai Hijau Jerman mengesampingkan perpanjangan umur pembangkit listrik tenaga nuklir karena akan dihentikan pada akhir tahun.
Baca juga: Lepas Ketergantungan dari Rusia, Austria Potong Konsumsi Gas dari Gazprom Jadi 50 Persen
Pemerintah koalisi kritik keputusan hidupkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara
Ketua Partai Hijau Ricarda Lang yang berada dalam pemerintahan koalisi dengan Sosial Demokrat dan FDP pro-bisnis, mengatakan langkah seperti itu tidak akan terjadi selama partainya berada di pemerintahan.
Jerman sangat bergantung pada gas Rusia dan pasokan melalui pipa terbesarnya, Nord Stream 1 melalui Laut Baltik.
Politisi telah memperingatkan kondisi krisis musim dingin ini dan berikutnya ketika Jerman mencoba mengatasi kekurangan energi.
Pembatasan telah diberlakukan pada pemanasan bangunan umum termasuk kolam renang dan balai kota, dan bisnis telah diminta untuk mengizinkan pengusaha bekerja di rumah sejauh mungkin untuk menghindari pemanasan blok kantor besar.
Industri dan masyarakat didesak untuk membatasi konsumsi energi.
Baca juga: Raksasa Energi Rusia Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Latvia
Lang, dalam wawancara luas dengan Die Zeit, mengatakan tidak ada masa depan bagi tenaga nuklir di Jerman.
“Apa yang diusulkan Christian Lindner tidak lebih dari sekali lagi memulai industri tenaga nuklir,” katanya.
"Dan itu tidak akan terjadi, setidaknya dalam pengawasan kita."