Sejumlah Penerbangan China Batal Jelang Potensi Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
Sejumlah penerbangan di China Daratan dibatalkan menjelang kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi yang tidak dikonfimasi ke Taiwan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - China membatalkan sejumlah penerbangan di Daratan pada hari Selasa (2/8/2022), menjelang kunjungan potensial ketua DRP AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pembatalan penerbangan menambah spekulasi di media sosial bahwa China mungkin ingin "mengamankan udara" untuk aktivitas militer, Wall Street Journal melaporkan.
Namun hal tersebut tidak sepenuhnya terbukti.
Xiamen Airlines mengatakan telah menyesuaikan beberapa penerbangan yang "dipengaruhi oleh kontrol lalu lintas" di provinsi asalnya, Fujian, yang mengarah ke Taiwan.
Sebelumnya, China telah melakukan latihan militer menjelang kemungkinan kunjungan Pelosi ke Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Di sisi lain, musim panas di China sering menyebabkan pembatalan dan penundaan penerbangan karena badai petir dan latihan militer rutin yang tidak ada hubungannya dengan rencana perjalanan para politisi senior AS.
Baca juga: Dua Kapal Induk China Tinggalkan Pangkalan Jelang Nancy Pelosi ke Taiwan, AS Siagakan 4 Kapal Perang
Pembatalan penerbangan di bandara utama Fujian tinggi tetapi tidak terlalu jauh dari tingkat sebelum Pelosi, menurut data dari aplikasi pelacakan penerbangan real-time China, Flight Master.
Bandara Fuzhou pada hari Selasa melaporkan tingkat pembatalan penerbangan 40 persen untuk hari itu pada pukul 9:00 pagi, kira-kira sejalan dengan tingkat pembatalan rata-rata 36 persen selama 14 hari sebelumnya.
Xiamen melaporkan tingkat pembatalan 26 persen, lebih rendah dari tingkat pembatalan rata-rata 28% selama 14 hari sebelumnya.
Tingkat pembatalan 52% Quanzhou pada hari Selasa lebih tinggi dari rata-rata 14 hari sebesar 43%.
Spekulasi bahwa bandara yang berbasis di wilayah militer mungkin mengalami lebih banyak pembatalan penerbangan tampaknya juga tidak berdasar.
Bandara internasional di kota Lanzhou, China barat laut, rumah bagi beberapa pangkalan angkatan udara, melaporkan tingkat pembatalan 84% pada hari Selasa, angka itu sejalan dengan rata-rata pembatalan 81% selama dua minggu sebelumnya.
Sebuah bandara internasional di kota barat daya China, Chengdu, yang menampung pangkalan angkatan udara tambahan, mengalami salah satu peningkatan tertinggi dalam pembatalan penerbangan pada hari Selasa di antara bandara di wilayah militer—45%, dibandingkan rata-rata 35% selama 14 hari sebelumnya.
Tujuan Pelosi Selanjutnya setelah Malaysia
Masih mengutip WSJ, Nancy Pelosi merampungkan agendanya di Malaysia pada hari Selasa (2/8/2022) sore.
Pelosi bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, serta menteri luar negeri dan ketua parlemen, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Pesawat militer AS yang membawa Pelosi dan delegasi kongres AS ke Malaysia Selasa pagi berangkat dari Malaysia sekitar pukul 15:42 waktu setempat, menurut Flightradar24, layanan pelacakan penerbangan.
Tidak diketahui apakah Pelosi dan delegasinya berada di dalam pesawat itu.
Data Flightradar24 juga tidak menunjukkan ke mana tujuan penerbangan.
Orang-orang yang mengetahui rencana perjalanan Pelosi mengatakan bahwa dia dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Taiwan setelah Malaysia.
Selama pertemuan delegasi AS dengan Ismail dan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, kedua belah pihak terlibat dalam diskusi luas untuk memajukan tujuan bersama untuk Indo-Pasifik yang bebas dan aman, kata Pelosi dalam pernyataannya.
Delegasi Amerika juga bertemu dengan rekan-rekan parlemen Malaysia, membahas masalah keamanan, ekonomi dan pemerintahan, katanya.
Pelosi tidak menyebutkan dalam pernyataannya apakah dia membahas Taiwan dalam pertemuannya dengan pejabat Malaysia.
Para pejabat Malaysia mengatakan perjalanan Pelosi menandai pertama kalinya seorang ketua DPR AS mengunjungi negara Asia Tenggara itu sejak Washington menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1957 dengan Federasi Malaya yang baru merdeka.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)