PBB Minta Akses ke Pembangkit Nuklir Ukraina yang Dikuasai Rusia
PBB meminta akses ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia untuk menyelidiki sumber bahaya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Grossi mengatakan diskusi PBB dengan pihak-pihak yang berkonflik mencakup kesepakatan yang diusulkan tentang zona keamanan di sekitar pembangkit nuklir.
Namun, dia tidak melihat kesediaan untuk mencapai kesepakatan pada tahap ini.
Akses ke pabrik itu sulit dan perjalanan darat melalui wilayah pendudukan akan membutuhkan pengaturan keamanan khusus, katanya.
Pembicaraan dengan pemerintah Ukraina untuk mengatur kunjungan sedang berlangsung.
Badan tersebut beberapa kali melaporkan kehilangan koneksi dengan sistem pengawasan yang melacak bahan nuklir di pembangkit listrik .
Baca juga: Olga Kachura Perwira Wanita Rusia yang Tewas Oleh Ukraina, Pembelot dan Dituding Tembaki Warga Sipil
Blinken sebut tindakan Rusia tidak bertanggung jawab
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Senin (1/8/2022) menyebut tindakan Rusia di sekitar pabrik itu sebagai "tingkat tidak bertanggung jawab".
Dikutip Reuters, Blinken menuduh Moskow menggunakannya sebagai "perisai nuklir" dalam serangan terhadap pasukan Ukraina.
"Washington sangat prihatin bahwa Moskow sekarang menggunakan pabrik itu sebagai pangkalan militer dan menembaki pasukan Ukraina dari sekitarnya," Blinken mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan non-proliferasi nuklir di PBB di New York.
"Tentu saja Ukraina tidak bisa membalas karena tidak ada kecelakaan mengerikan yang melibatkan pembangkit nuklir," katanya.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi akun medan perang dari kedua sisi perang.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)