Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Gencarkan Serangan ke Gaza di Tengah Ketegangan Pasca Penangkapan Militan Palestina

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 10 orang tewas dan 55 terluka dalam serangan awal yang juga menewaskan komandan Jihad Islam, Tayseer Jabari

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Israel Gencarkan Serangan ke Gaza di Tengah Ketegangan Pasca Penangkapan Militan Palestina
AFP
Israel hari Jumat 5 Agustus 2022 menyerang Gaza dengan serangan udara dan kelompok militan Jihad Islam Palestina membalas dengan rentetan tembakan roket, dalam eskalasi kekerasan terburuk di wilayah itu sejak perang tahun lalu. Israel mengatakan pihaknya terpaksa meluncurkan operasi "pre-emptive" terhadap Jihad Islam, bersikeras bahwa kelompok itu merencanakan serangan segera menyusul ketegangan berhari-hari di sepanjang perbatasan Gaza. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Pesawat tempur Israel hari Jumat (5/8) telah meluncurkan serangan di Jalur Gaza, Palestina. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 10 orang tewas dan 55 terluka dalam serangan awal yang juga menewaskan komandan Jihad Islam, Tayseer Jabari, di utara Gaza.

Awal pekan lalu, pasukan Israel membersihkan daerah dekat Jalur Gaza sebagai persiapan untuk kemungkinan pembalasan atas penangkapan komandan Jihad Islam, Bassam al-Saadi, di Tepi Barat.

Jihad Islam sebenarnya tidak menanggapi penangkapan al-Saadi, salah satu tokoh paling senior di organisasi itu.

Para pemimpin militer Israel menamakan serangan mendadak itu sebagai “Breaking Dawn”.

Sebelumnya, menteri pertahanan Israel, Benny Gantz, telah mengunjungi komunitas di sepanjang perbatasan dan menyinggung serangan yang akan datang.

Baca juga: Israel Bombardir Gaza, Anak-anak Tewas Bersama Komandan Senior Kelompok Bersenjata Palestina

"Kami mengambil tindakan untuk menghilangkan ancaman dari wilayah ini," kata Benny Gantz.

BERITA TERKAIT

“Kami akan beroperasi dengan ketahanan internal dan kekuatan eksternal untuk memulihkan kehidupan di selatan Israel. Kami tidak mencari konflik, tetapi kami tidak akan ragu untuk membela warga kami, jika diperlukan.” imbuhnya.

Baca juga: Israel Tangkap 19 Anggota Jihad Islam Palestina di Tepi Barat

Hamas telah memerintah Gaza sejak perang singkat dengan faksi saingannya Fatah pada 2007 dan terus menguasai banyak aspek kehidupan di Jalur Gaza.

Hamas dan Jihad Islam masing-masing menembakkan roket ke Israel selatan dan tengah selama putaran pertempuran.

Di sisi lain, Gaza tetap berada di bawah blokade oleh Israel dan Mesir sejak pengambilalihan Hamas. Kemudian, kelompok hak asasi dan LSM secara teratur melaporkan bahwa blokade tersebut merupakan hukuman kolektif bagi penduduk yang memiliki sedikit kebebasan bergerak.

Baca juga: Israel Luncurkan Rudal ke Gaza Tewaskan Komandan Militan, Dibalas 100 Roket oleh Jihad Islam

Israel lalu mengatakan bahwa militan Palestina telah menerima pengiriman senjata reguler dari Iran.

Nasib Israel tetap menjadi pusat negosiasi atas Gaza sejak saat itu. Dua warga Israel ditahan di Gaza, salah satunya muncul dalam video beberapa bulan lalu.

Hamas diyakini ingin memperdagangkan Israel untuk sejumlah tahanan yang tidak ditentukan, yang ditahan di penjara-penjara Israel. Rilis tersebut telah menjadi fitur kesepakatan gencatan senjata selama konflik masa lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas