Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalangan Wanita di Jepang Unjuk Rasa Tolak Aksi Kekerasan di dalam Kereta Api

Kalangan wanita di Jepang melakukan aksi unjuk rasa menolak kekerasan yang dilakukan di dalam kereta api.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kalangan Wanita di Jepang Unjuk Rasa Tolak Aksi Kekerasan di dalam Kereta Api
Foto NHK
Kalangan wanita di Jepang melakukan aksi unjuk rasa menolak kekerasan yang dilakukan di dalam kereta api. Poster unjuk rasa kalangan wanita Jepang saat peringatan satu tahun kasus penusukan di dalam kereta Odakyu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kalangan wanita di Jepang melakukan aksi unjuk rasa menolak kekerasan yang dilakukan di dalam kereta api.

Unjuk rasa ini juga dalam rangka peringatan satu tahun peristiwa penusukan di dalam kereta api Odakyu di Tokyo.

Aksi unjuk rasa digelar di Shinjuku, Tokyo, untuk memprotes insiden yang sebagian besar menyasar kaum wanita itu, sejalan dengan peringatan satu tahun kejadian di mana 10 penumpang terluka di dalam kereta di Jalur Odakyu saat sedang berjalan.

Mereka menyerukan penguatan tindakan pencegahan khususnya kepada para wanita yang menjadi penumpang kereta api.

Baca juga: Permohonan Perlindungan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat 100 % dalam Setahun

Pada Agustus 2021, 10 penumpang terluka akibat senjata tajam di Jalur Odakyu.

Salah satunya seorang mahasiswi berusia 23 tahun ditikam di tujuh tempat, termasuk di dada, dan terluka parah.

BERITA TERKAIT

Pembunuhan dan kejahatan lainnya juga dilakukan di dalam kereta.

"Ketika saya melihat wanita dan pasangan bahagia, saya ingin membunuh mereka," ungkap sang pembunuh, seorang pria, pelaku kekerasan.

Pria tersebut akhirnya ditangkap polisi dan diproses ke pengadilan.

Satu tahun telah berlalu sejak insiden itu, sebuah rapat umum diadakan untuk memprotes tindakan kekerasan.

Dan sekitar 20 orang berkumpul di depan Stasiun Shinjuku di Tokyo, mengangkat poster dan menyerukan tindakan yang lebih keras terhadap kejahatan yang menargetkan perempuan.

Para peserta bergiliran memegang mikrofon dan membuat pernyataan seperti, "Ada masyarakat yang mendiskriminasi perempuan di latar belakang kejadian."

Baca juga: Penuntasan Kasus Kekerasan Seksual di Luar Hukum, Dorong Maraknya Kasus Serupa di Masa Datang

Ada pula kata-kata, "Insiden seperti kekerasan seksual di mana perempuan menjadi korban kekerasan pada dasarnya terjadi setiap hari."

Seorang wanita berusia 24 tahun yang menelepon rapat umum mengatakan, "Ketika saya mengetahui tentang kejadian itu, saya merasa bahwa saya mungkin telah menjadi korban dan berpikir bahwa saya harus mengambil tindakan. Saya senang kalau bisa berbicara mendukung gerakan ini."

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas