Sejarah Kota Kaohsiung di Taiwan, Pernah Dijajah Jepang, Kini jadi Kota Pelabuhan Industri Besar
Sejarah Kota Kaohsiung di Taiwan, pernah dijajah Jepang, kini jadi kota pelabuhan Industri dan komersial terbesar. Ada ribuan pabrik di Kaohsiung.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah Kota Kaohsiung, kota pelabuhan industri dan komersial terbesar di Taiwan.
Dikutip dari Mother Earth Travel, tercatat hingga Desember 2020, terdapat 7.708 pabrik, 81.166 perusahaan, dan 124.621 kasus pendaftaran komersial yang berhasil mengajukan legalisasi pemerintah.
Kota ini telah dihuni oleh banyak orang yang berbeda selama berabad-abad, memiliki banyak nama yang berbeda, dan pernah dijajah oleh penguasa yang berbeda, salah satunya Jepang.
Tak heran jika kota ini bisa membanggakan budaya yang begitu beragam dan penuh warna.
Penduduk pertama Kaohsiung yang diketahui adalah Austronesia, nenek moyang orang Aborigin modern.
Orang-orang ini bermigrasi ke pulau itu dari daerah yang sekarang disebut Malaysia.
Baca juga: Menlu Taiwan Sebut China Telah Latihan Militer Persiapan Invasi
Penghuni Pertama Kaohsiung
Kelompok pertama seperti itu diperkirakan telah menetap di sepanjang pantai barat daya Taiwan pada awal 4000 SM.
Gelombang imigran selanjutnya akan tiba, kelompok terakhir yang menetap hanya 1000 tahun yang lalu.
Orang-orang ini sebagian besar adalah nelayan dan petani skala kecil.
Mereka tinggal di desa-desa kecil di sepanjang pantai dan hidup dalam harmoni yang damai dengan lingkungan mereka.
Sejak itu, dimulailah pertanian dan perikanan yang telah menjadi bagian penting dari ekonomi Kaohsiung.
Beberapa akademisi percaya Taiwan sebagai rumah leluhur semua Austronesia modern, yaitu, penduduk asli Selandia Baru, Australia, Malaysia, Singapura, Indonesia dan sekitarnya karena keragaman dan kekayaan bahasa yang digunakan oleh suku Aborigin Taiwan modern.
Baca juga: Mengenal Kaohsiung, Kota Terbesar Kedua di Taiwan, Terkenal dengan Pelabuhan dan Wisatanya
Namun, banyak dari garis pemikiran itu tetap spekulasi tanpa lebih banyak bukti untuk mengkonfirmasi atau menyangkal teori tersebut.