Kolonel Rusia Ke-100 Gugur di Ukraina, Perkiraan Mengerikan Pentagon Soal Tentara Putin
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan keenam namun hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda perang akan reda.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan keenam namun hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda perang akan reda.
Vladimir Putin jelas mengalami kerugian cukup besar baik dari biaya dan sumber daya manusianya.
Update terbaru, Moskow kini diberitakan telah kehilangan sebanyak 100 orang perwira berpangkat kolonelnya.
Pentagon memperkirakan, sebanyak 20.000 tentara telah tewas dan 60.000 lainnya ditarik dalam keadaan luka-luka akibat peperangan yang berkecamuk.
Perwira terakhir yang diketahui menjadi martir Rusia adalah Letnan Kolonel Vitaly Tsikul (36).
Baca juga: Jerman Impor Minyak Mentah dari AS Sejak Rusia Batasi Ekspor Energinya
Tsikul adalah seorang komandan tank, dipastikan tewas oleh media Rusia yang menunjukkan rekaman pemakamannya yang berlangsung di kota Chebarkul, Rusia tengah.
Tsikul bertugas di Divisi Tank ke-90 Rusia di Distrik Militer Pusat Rusia sebelum kematiannya di Ukraina.
Ayah dari dua anak ini diberikan kehormatan militer penuh pada pemakamannya yang berlangsung di sebuah Gereja Ortodoks di Chebarkul.
Tsikul terbunuh bulan lalu tetapi rincian baru muncul sekarang tentang pemakamannya setelah pemulangan jenazahnya.
Rusia sering menunda pengiriman jenazah ke rumah untuk menyembunyikan jumlah korban perang yang sebenarnya.
Tidak jelas bagaimana atau di mana di Ukraina Tsikul menemui ajalnya.
Meskipun menderita sejumlah besar korban di Ukraina, Putin belum secara resmi menyatakan perang atau memulai mobilisasi umum penduduk Rusia.
80.000 Serdadu Luka dan Tewas
Colin Kahl, pejabat ketiga paling senior di Pentagon, mengatakan bahwa hingga 80.000 tentara Rusia telah dibawa keluar kurang dari enam bulan perang.