Jelang Referendum, 30.000 Warga Zaporizhzhia Ajukan Kerwarganegaraan Rusia
Rusia mengklaim lebih dari 30.000 orang telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia di wilayah Zaporizhzhia atau Zaporozhye.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Rusia mengklaim lebih dari 30.000 orang telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia di wilayah Zaporizhzhia atau Zaporozhye.
Zaporizhzhia merupakan wilayah yang telah dikuasai oleh Rusia pada awal-awal Moskow melakukan invasi ke Ukraina dan diklaim segera melakukan referendum.
Yevgeny Balitsky, Kepala Administrasi Sipil dan Militer wilayah tersebut pada Senin (15/8/2022) mengatakan, semakin banyak warga setempat mengajukan jadi warga Rusia setelah wilayah tersebut dikuasai oleh Moskow.
"Semakin banyak penduduk wilayah Zaporizhzhia mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia. Sampai hari ini, lebih dari 30.000 aplikasi dengan paket lengkap dokumen yang diperlukan sedang dipertimbangkan di pusat penerbitan paspor.
Baca juga: Wali Kota Enerhodar Peringatkan Risiko Bencana di PLTN Zaporizhzhia Setiap Hari Meningkat
Pada tahap ini, kami terus bekerja pada mekanisme untuk mengatasi masalah tertentu. kasus-kasus ketika prosedur penerbitan paspor tertunda," tulis Balitsky di saluran Telegram-nya.
Menurut Balitsky, 12 kantor menerima dokumen untuk penerbitan paspor: tiga di Melitopol, dua di Berdyansk, satu di Akimovka, satu di Priazovye, satu di Tokmak, satu di Mikhailova, satu di Dneproprudny, satu di Energodar, dan satu di Kamenka.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada 25 Mei menandatangani dekrit untuk menyederhanakan prosedur penerbitan paspor Rusia bagi orang-orang yang tinggal di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson Ukraina.
Referendum
Yevgeny Balitsky sebelumnya menyebutkan bahwa wilayah tersebut akan melakukan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Zaporizhzhia merupakan sebuah kota yang letaknya berada di bagian tengah Ukraina, tepatnya di Oblast Zaporizhzhia.
Pada tahun 2008, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 790.000 jiwa dan memiliki luas wilayah 334 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 2.365,2 jiwa/km².
Zaporizhzhia merupakan kota di mana ada reaktor nuklir terbesar di Eropa. Saat ini PLTN tersebut dikuasai oleh Rusia masih diperebutkan dengan tentara Ukraina.
Rusia dan Ukraina saling tuding melakukan penyerangan terhadap reaktor tersebut hingga membahayakan seluruh Eropa.
Baca juga: Rusia Tuding Pasukan Ukraina Tembaki Warga di Dekat PLTN Zaporizhzhia, Satu Warga Sipil Tewas
Balitsky menyebut bahwa dia telah menandatangani perintah untuk mengadakan referendum tentang aksesi ke Rusia.
"Saya menandatangani perintah kepada Komisi Pemilihan Pusat untuk memulai persiapan referendum penyatuan kembali Wilayah Zaporizhzhia dengan Rusia," katanya di forum "Kami Bersama dengan Rusia."
Resolusi penyelenggaraan referendum itu dibacakan oleh anggota dewan kepala pemerintahan sipil-militer Wilayah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov.
Sebelum itu, ia menekankan bahwa penduduk Wilayah Zaporizhzhia dan Rusia adalah satu orang.
“Kami, peserta forum, menyatakan bahwa kami menyematkan masa depan kami untuk bersama dengan Rusia.
Waktunya sudah matang untuk memulihkan keadilan sejarah. Kami yakin bahwa sebagai anggota Rusia, Wilayah Zaporozhye akan dilindungi dari gangguan apa pun,” kata Rogov mulai membacakan resolusi.
"Berdasarkan prinsip pilihan bebas, mengenai pendapat setiap penduduk wilayah kami sebagai nilai utama, kami menyatakan niat kami untuk mengadakan referendum tentang masuknya Wilayah Zaporizhzhia ke Federasi Rusia sebagai entitas konstituen penuh," ujarnya mengutip resolusi itu. (Russia Today/TASS)