Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selandia Baru Kerahkan 120 Tentara ke Inggris untuk Latih Pasukan Ukraina

Selandia Baru mengirim 120 personel militer ke Inggris untuk membantu melatih perang 800 pasukan Ukraina.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Selandia Baru Kerahkan 120 Tentara ke Inggris untuk Latih Pasukan Ukraina
STR / ARMED FORCES OF UKRAINE / AFP
Gambar selebaran ini dirilis pada 19 Februari 2022 oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina menunjukkan prajurit Ukraina sebelum menembak dengan peluru kendali anti-tank portabel Swedia-Inggris NLAW. - Selandia Baru mengirim 120 tentara ke Inggris untuk melatih pasukan Ukraina. 

Demikian dilaporkan oleh media Rusia pada Senin (15/8/2022).

Kelimanya adalah Mathias Gustafsson dari Swedia, Vjekoslav Prebeg dari Kroasia, dan warga Inggris John Harding, Andrew Hill dan Dylan Healy.

Mereka semua mengaku tidak bersalah atas tuduhan menjadi tentara bayaran.

Lima orang itu juga membantah telah melakukan pelatihan untuk merebut kekuasaan dengan paksa, menurut laporan media Rusia.

Baca juga: Stok Gas Jerman Mulai Naik Sejak Lepas dari Rusia

Mereka dapat menghadapi hukuman mati di bawah hukum Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan tidak diakui.

Dikutip dari The Guardian, sidang pengadilan berikutnya dalam kasus mereka dijadwalkan pada Oktober.

Harding, Prebeg dan Gustafsson ditangkap di pelabuhan Mariupol Ukraina dan menghadapi kemungkinan eksekusi karena mencoba "merebut kekuasaan dengan paksa" dan "mengambil bagian dalam konflik bersenjata sebagai tentara bayaran", kantor berita RIA Novosti melaporkan.

Berita Rekomendasi

Hill menghadapi tuduhan sebagai tentara bayaran.

Sementara Healy diadili karena mengambil bagian dalam perekrutan tentara bayaran untuk Ukraina, kata kantor berita itu.

Pada tanggal 9 Juni, pengadilan tertinggi republik memproklamirkan diri memvonis mati dua warga Inggris dan seorang Maroko, yang semuanya ditangkap oleh pasukan pro-Rusia di timur industri Ukraina, karena menjadi tentara bayaran.

Ketiganya telah mengajukan banding atas putusan mereka.

Sudah ada moratorium hukuman mati di Rusia sejak 1997, namun tidak berlaku di dua wilayah separatis di Ukraina.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Rusia Vs Ukraina lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas