Ukraina Diduga Berada di Balik Serangan yang Hancurkan Krimea
Sejumlah ledakan di Krimea yang menghancurkan persimpangan kereta api utama dan pangkalan udara militer diduga merupakan serangan dari Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
![Ukraina Diduga Berada di Balik Serangan yang Hancurkan Krimea](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/saky-airbase-rusia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina telah mengisyaratkan berada di balik serangkaian serangan misterius dan menghancurkan di Krimea.
Serangan di Krimea telah menghancurkan persimpangan kereta api utama yang digunakan untuk memasok pasukan Rusia dan pangkalan udara militer.
Mengutip The Guardian, asap mengepul ke langit dekat Dzhankoi, pusat kereta api penting di utara semenanjung yang digunakan oleh militer Rusia untuk mengangkut pasukan dan peralatan ke Melitopol yang diduduki, yang direbut Moskow pada awal invasi skala penuhnya.
Beberapa ledakan pada hari Selasa (16/8/2022), tampaknya telah menghancurkan gudang amunisi Rusia dan gardu listrik sekitar 200 km dari garis depan dengan pasukan Ukraina.
Menurut media Rusia, ledakan lebih lanjut terjadi di sebuah lapangan terbang militer di desa Hvardeyskye, tidak jauh dari ibukota wilayah Krimea, Simferopol.
Warga melaporkan mendengar ledakan keras, Kommersant melaporkan.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-175: Ukraina Laporkan Serangan Siber
Gambar satelit menunjukkan pangkalan udara itu menampung sejumlah besar pesawat tempur Sukhoi, yang terintegrasi dengan angkatan laut Rusia.
Serangan itu tampaknya dilakukan dari jarak jauh menggunakan drone.
Serangan spektakuler lainnya pekan lalu menyapu bersih bandar udara Saky Rusia di barat Krimea.
Setidaknya delapan jet tempur dibakar.
Wisatawan yang bersantai di pantai melarikan diri dengan panik, sementara antrian panjang lalu lintas berusaha melarikan diri melalui jembatan ke daratan.
![Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/foto-kolase-presiden-rusia-vladimir-putin-dan-presiden-ukraina-volodymyr-zelensky.jpg)
Tidak diketahui pasti bagaimana Ukraina berhasil mencapai dua sasaran militer.
Sementara Kyiv belum secara resmi mengonfirmasi tanggung jawab.
Sistem Himars yang dipasok AS yang sebelumnya digunakan oleh tentara Ukraina untuk menghancurkan jembatan di seberang Sungai Dnieper memiliki jangkauan sekitar 50 mil.