Kementerian Ekonomi Rusia: Kemrosotan Ekonomi Tidak Separah yang Dikhawatirkan
Namun hampir enam bulan sejak Rusia memulai apa yang disebutnya 'operasi militer khusus', penurunan ekonomi tersebut terbukti tidak terlalu parah
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Kementerian Ekonomi Rusia memperkirakan bahwa ekonomi negaranya hanya sedikit mengalami kontraksi dan inflasi tidak akan setinggi yang diproyeksikan tiga bulan lalu.
Dikutip dari Aljazeera, Kamis (18/8/2022), invasi yang dilakukan Moskow ke Ukraina telah membuat ekonomi Rusia jatuh ke dalam resesi.
Ekonomi jatuh ke dalam resesi setelah Moskow mengirim angkatan bersenjatanya ke Ukraina pada 24 Februari, memicu pembatasan Barat pada sektor energi dan keuangannya.
Baca juga: Sejak Invasi Rusia ke Ukraina Ribuan Orang Yahudi Migasi dari Moskow, Takut akan Penganiayaan
Hal itu termasuk pembekuan cadangan Rusia yang disimpan di luar negeri, dan mendorong sejumlah perusahaan Barat untuk pergi.
Namun hampir enam bulan sejak Rusia memulai apa yang disebutnya 'operasi militer khusus', penurunan tersebut terbukti tidak terlalu parah daripada yang diperkirakan kementerian ekonomi pada pertengahan Mei.
Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia diperkirakan akan menyusut 4,2 persen tahun ini, dan pendapatan nyata yang dapat dibelanjakan akan turun 2,8 persen dibandingkan dengan penurunan masing-masing 7,8 persen dan 6,8 persen yang terlihat tiga bulan lalu.
Pada satu titik, kementerian ekonomi Rusia juga memperingatkan adanya potensi penyusutan PDB lebih dari 12 persen.
Sementara itu, kementerian ekonomi Rusia melihat bahwa inflasi di akhir tahun 2022 akan mencapai 13,4 persen.
Di sisi lain, kementerian itu memperkirakan PDB untuk tahun 2023 akan jauh lebih pesimistis, dengan kontraksi 2,7 persen dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,7 persen.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-176: Serangan Rusia di Kharkiv Tewaskan 7 Orang
Hal ini sejalan dengan pandangan bank sentral Rusia bahwa penurunan ekonomi akan berlanjut lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dalam rilis data untuk bulan Agustus, kementerian ekonomi Rusia juga mengabaikan perkiraan harga minyak, yang menjadi komoditas ekspor utama Rusia.