Eks Jaksa Agung Meksiko Dicokok Polisi karena Halangi Pengusutan Kasus Penculikan 43 Siswa
Mantan Jaksa Agung Meksiko, Jesús Murillo ditangkap karena dugaan menghalangi proses hukum dalam penyelidikan kasus penculikan dan pembunuhan 43 siswa
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Ia mengenakan celana panjang hitam dengan tangan terlipat di dalam saku jaket abu-abu.
Di belakangnya ada seorang petugas dengan senapan tersampir di dadanya.
Kantor jaksa agung mengatakan Murillo ditangkap tanpa perlawanan.
Penangkapan itu terjadi sehari setelah pejabat tinggi HAM Meksiko, Alejandro Encinas, menyebut kasus penculikan itu sebagai kejahatan negara karena keterlibatan pejabat lokal, negara bagian, dan federal.
"Apa yang terjadi? Penghilangan paksa anak laki-laki malam itu oleh otoritas pemerintah dan kelompok kriminal," kata Encinas dalam konferensi pers.
Tingkat tertinggi pemerintahan mantan Presiden Peña Nieto mengatur penyamaran, termasuk mengubah TKP dan menyembunyikan hubungan antara pihak berwenang dan penjahat, kata dia.
Murillo mengambil alih kasus Ayotzinapa pada tahun 2014 dan menjuluki temuan pemerintah sebagai "kebenaran sejarah".
Baca juga: Sinopsis Film Homefront, Aksi Jason Statham Selamatkan Putrinya dari Geng Narkoba, Tayang Malam Ini
Menurut versi itu, geng narkoba setempat mengira para siswa sebagai anggota kelompok saingan, membunuh mereka, membakar tubuh mereka di tempat pembuangan sampah dan membuang sisa-sisanya ke sungai.
Murillo, yang sebelumnya menjadi anggota parlemen federal dan gubernur negara bagian Hidalgo, mengundurkan diri pada 2015 ketika kritik meningkat karena penanganannya atas kasus tersebut.
Pengacara yang mewakili orang tua siswa Ayotzinapa, Vidulfo Rosales, mendesak pemerintah untuk melakukan lebih banyak penangkapan.
"Masih banyak yang harus dilakukan sebelum kita dapat berpikir bahwa kasus ini telah diselesaikan," kata dia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)