Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Thailand Larang Wisatawan Datang untuk Merokok Ganja: Kami Tak Sambut Turis seperti Itu

Menteri Kesehatan Thailand melarang wisatawan mengunjungi negara itu hanya untuk merokok ganja pada Rabu (17/8/2022).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Menkes Thailand Larang Wisatawan Datang untuk Merokok Ganja: Kami Tak Sambut Turis seperti Itu
BARRY KUSUMA
ILUSTRASI WISATA di THAILAND. Wihara Wat Pa Phu Kon berada di daerah timur laut Thailand, tepatnya di Ban Kong, Distrik Nayon, Udon Thani. - Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul pada Rabu (17/8/2022) melarang wisatawan mengunjungi negara itu hanya untuk merokok ganja. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul pada Rabu (17/8/2022) melarang wisatawan mengunjungi negara itu hanya untuk merokok ganja.

Dikutip CNN, seruan tersebut digemakan hanya dua bulan setelah undang-undang baru disahkan yang sebagian besar telah mendekriminalisasi obat tersebut.

"Kami tidak menyambut turis seperti itu," kata Anutin Charnvirakul kepada wartawan ketika ditanya tentang penggunaan ganja rekreasi di kalangan pengunjung asing.

Dikutip Reuters, pada 2018, Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis.

Pada Juni, seluruh pabrik didekriminalisasi, yang mengarah ke penggunaan rekreasi yang meluas.

Terlepas dari permintaan pemerintah untuk tidak mabuk, bisnis ganja dengan ruang merokok khusus telah menjadi hit dengan penduduk setempat dan pengunjung.

Baca juga: Korban Tewas akibat Kebakaran di Kelab Malam Thailand Jadi 20 Orang

ILUSTRASI. - Wihara Wat Pa Phu Kon berada di daerah timur laut Thailand, tepatnya di Ban Kong, Distrik Nayon, Udon Thani.
ILUSTRASI. - Wihara Wat Pa Phu Kon berada di daerah timur laut Thailand, tepatnya di Ban Kong, Distrik Nayon, Udon Thani. (BARRY KUSUMA)

Tetapi, mereka yang merokok di tempat umum berisiko menghadapi hukuman penjara tiga bulan atau denda hingga 25.000 baht ($705,82).

Berita Rekomendasi

Komentar Anutin datang bahkan ketika kedatangan asing mulai meningkat di negara yang bergantung pada pariwisata.

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu mengharapkan 8 juta hingga 10 juta kedatangan tahun ini, di atas perkiraan sebelumnya 7 juta.

Tahun lalu, pandemi memangkas kedatangan asing menjadi hanya 428.000, dibandingkan dengan rekor hampir 40 juta pada 2019.

Thailand telah memfokuskan kebijakan ganja pada industri 28 miliar baht ($790,29 juta) yang dibangun di sekitar manfaat medis dan kesehatannya.

Baca juga: Thailand Akan Anggap Covid-19 sebagai Flu Biasa, Indonesia Kapan?

Anutin mengatakan, bagaimanapun, penggunaan rekreasi dapat dieksplorasi setelah ada pemahaman yang lebih baik tentang obat tersebut.

"Mungkin dalam waktu dekat ini," katanya.

Kebijakan ganja Thailand juga menarik minat dari tetangga regional seperti Malaysia, yang sedang mempelajari penggunaan ganja untuk tujuan medis.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas