AS dan Korea Selatan Luncurkan Latihan Militer Gabungan Terbesar
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) membuka latihan militer gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun pada Senin waktu setempat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) membuka latihan militer gabungan terbesar mereka dalam beberapa tahun pada Senin waktu setempat.
Latihan Ulchi Freedom Shield itu akan berlanjut hingga 1 September mendatang dan akan mencakup banyak pesawat, kapal perang dan artileri, dengan melibatkan ribuan tentara dalam skenario 'pertahanan' dan 'serangan balik'.
Dikutip dari laman Russia Today (22/8/2022), tahap pertama latihan akan difokuskan untuk menangkis serangan hipotetis Korea Utara (Korut), serta respons pertahanan sipil terhadap berbagai simulasi ancaman, seperti kebakaran di pabrik semikonduktor, terorisme bandara atau penemuan alat peledak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Pada tahap kedua, pasukan sekutu akan mempertajam kemampuan 'serangan balik' mereka, dengan melakukan latihan tembakan langsung pada belasan program pelatihan lapangan gabungan yang berbeda.
Baca juga: Balas Ancaman Kim Jong Un, AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan
Saat Korsel dan AS menegaskan bahwa kerja sama militer mereka murni defensif, Korut telah berulang kali menyebut mereka 'latihan' untuk invasi potensial.
Perlu diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, latihan tahunan ini telah dikurangi karena upaya diplomatik dan virus corona (Covid-19) sebelum Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei lalu dan berjanji untuk menghidupkan kembali tindakan pencegahan ini.
Bulan lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un menyebut latihan bersama AS dan Korsel itu sebagai 'perilaku seperti preman' dan mengancam akan 'memusnahkan' Korsel jika negara itu melakukan 'upaya berbahaya terhadap Korut.
Dalam pidato yang menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea 1950-1953, ia menuduh Korsel mencari 'konfrontasi bunuh diri' untuk memperdalam hubungan dengan 'imperialis AS'.
Menjelang latihan perang terbaru, AS dan Korsel telah bergabung dengan Jepang untuk melakukan latihan pertahanan rudal di lepas pantai Hawaii, ini kali pertama ketiga negara itu melakukannya dalam beberapa tahun.