Rudal Jelajah Kalibr Tentara Rusia Hancurkan Gudang Amunisi Odesa Tempat Menyimpan HIMARS
Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan gudang amunisi yang simpan HIMARS di wilayah Odesa menggunakan rudal jelajah Kalibr.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan gudang amunisi di wilayah Odesa menggunakan rudal jelajah Kalibr.
Dikutip TASS, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kepada wartawan pada Minggu (21/8/2022), gudang tersebut merupakan situs untuk menyimpan peluncur roket Amerika Serikat (AS), HIMARS.
“Rudal Kalibr jarak jauh berbasis laut presisi tinggi di dekat desa Mayorskoye di Wilayah Odessa menghancurkan gudang amunisi dengan rudal untuk sistem roket multi-peluncuran HIMARS Amerika dan sistem anti-pesawat buatan Barat,” kata Konashenkov.
Sementara itu, Reuters melaporkan, seorang juru bicara pemerintah daerah Odesa mengatakan dua rudal telah ditembak jatuh di atas laut, tetapi tiga lainnya mengenai sasaran pertanian.
"Tidak ada korban jiwa," kata juru bicara Serhiy Bratchuk di Telegram.
Seorang ahli bahan peledak dan penyelidik sedang bekerja di lumbung, katanya.
Baca juga: Sistem Pertahanan Udara Cegat Serangan Ukraina di Lapangan Terbang Sevastopol
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan medan perang.
Spesifikasi Kalibr
Kalibr (klasifikasi NATO: SS-N-27 Sizzler) adalah rudal jelajah Rusia yang dikembangkan dan diproduksi oleh biro desain Novator di Yekaterinburg (bagian dari Almaz-Antey Air Defense Concern).
Angkatan Bersenjata Rusia saat ini menggunakan dua modifikasi dari rudal ini: Kalibr-NK (berbasis kapal) dan Kalibr-PL (dipasang di kapal selam).
Karakteristik yang tepat dari Kalibr tidak diketahui secara pasti.
Menurut berbagai data, jangkauan rudal ini hingga 375 kilometer terhadap target laut dan hingga 2.600 kilometer terhadap target darat, berat maksimum hulu ledak adalah 500 kilogram.
Baca juga: Ukraina Menyangkal Terlibat Kematian Darya Dugina, Putri Sekutu Dekat Vladimir Putin
Kompleks memasuki layanan Angkatan Laut Rusia pada tahun 2012.
Pertama kali digunakan selama operasi militer Suriah
Lebih jauh, rudal pertama kali digunakan selama operasi militer di Suriah.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, rudal itu digunakan pada 13 kesempatan, dengan total setidaknya 99 rudal ditembakkan ke sasaran teroris.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pasukannya telah menghancurkan dua M777 Howitzer dalam posisi tempur di wilayah Kherson, dan sebuah depot bahan bakar di wilayah Zaporizhzhia yang katanya menyimpan lebih dari 100 ton bahan bakar diesel.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)