PM Finlandia Sanna Marin Buktikan Tidak Gunakan Narkoba, Hasil Tes Negatif
Hasil tes narkoba Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dinyatakan negatif. Sebelumnya ia dituduh menggunakan narkoba setelah video pestanya viral.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin membuktikan dirinya tidak menggunakan narkoba setelah tes yang dijalaninya menunjukkan hasil negatif.
Sanna Marin (36) sempat dituduh menggunakan narkoba saat video pesta liarnya bersama teman-temannya bocor di media sosial.
Sang perdana menteri kemudian melakukan uji narkoba untuk menghilangkan kecurigaan publik padanya.
Dilansir NDTV, sampel urin Sanna Marin diuji untuk berbagai obat, seperti kokain, amfetamin, ganja dan opioid, ujar Iida Vallin, penasihat khusus Perdana Menteri, kepada AFP.
"Tes yang dijalani Perdana Menteri Sanna Marin pada 19 Agustus 2022 tidak menunjukkan adanya penggunaan obat-obatan," kata kantor pemerintahan Marin dalam sebuah pernyataan, Senin (22/8/2022) menambahkan bahwa hasilnya ditandatangani oleh seorang dokter.
"Tesnya adalah tes narkoba yang komprehensif."
Baca juga: Video PM Sanna Marin Bocor Lagi, Kali Ini Berdansa dengan Bintang Pop Finlandia, Bantah Ada Hubungan
"Kami tidak memilih bagaimana tes itu dilakukan," kata Vallin.
Sebuah video yang bocor minggu lalu menunjukkan Sanna Marin menari dan berpesta dengan sekelompok teman dan selebritas yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Beberapa orang menafsirkan kata-kata yang terdengar di video tersebut merujuk pada narkotika, sesuatu yang sangat diperdebatkan di media sosial dan dibantah keras oleh Perdana Menteri.
"Untuk menghilangkan kecurigaan, saya telah melakukan tes narkoba hari ini," katanya kepada wartawan di kediamannya, Jumat lalu.
Marin sebelumnya mengatakan dia menghabiskan malam bersama teman-teman dan bahwa video itu direkam di tempat pribadi.
Marin mengaku hanya minum alkohol.
Selain menyangkal menggunakan narkoba, Marin mengatakan dia tidak pernah melihat teman-temannya menggunakan narkoba.
"Tidak pernah dalam hidup saya, bahkan di masa muda saya, melihat orang menggunakan narkoba," katanya.
Perjalanan Karier Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda Finlandia
Sanna Marin, atau Sanna Mirella Marin, lahir pada 16 November 1985 di Helsinki, Finlandia.
Sanna Marin menjadi perdana menteri Finlandia termuda sejak terpilih pada 2019 lalu.
Mengutip Britannica, Sanna Marin dibesarkan di Pirkkala, di mana ia lulus dari sekolah menengah pada tahun 2004.
Orang tuanya berpisah ketika ia masih sangat muda.
Sanna Marin dibesarkan oleh ibunya dan pasangan wanita ibunya.
Ia kemudian belajar ilmu administrasi di University of Tampere (M.A., 2017).
Pada tahun 2020, Marin menikahi Markus Räikkönen, setelah melahirkan seorang putri pada tahun 2018.
Marin pernah bekerja di toko roti sebagai kasir.
Ia kemudian bergabung dengan sayap pemuda Partai Sosial Demokrat pada 2006.
Dua tahun kemudian dia mencalonkan diri untuk anggota dewan di kota Tampere.
Meskipun usahanya itu gagal, Marin mencalonkan diri lagi pada tahun 2012 dan terpilih.
Dia diangkat menjadi ketua dewan pada tahun berikutnya.
Marin tetap di jabatan itu setelah dia berhasil mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada tahun 2015.
Dua tahun kemudian, dia terpilih sebagai wakil pemimpin pertama Sosial Demokrat, dan juga terpilih kembali ke dewan kota.
Dalam pemilihan parlemen 2019, Sanna Marin mempertahankan kursinya, dan Antti Rinne, pemimpin Sosial Demokrat, menjadi perdana menteri.
Antti Rinne kemudian menunjuk Marin menteri transportasi dan komunikasi.
Namun, setelah Rinne melakukan kesalahan penanganan atas perselisihan gaji yang melibatkan layanan pos mengancam pembubaran pemerintah koalisi, ia mengundurkan diri.
Marin menggantikannya sebagai perdana menteri pada 10 Desember 2019.
Saat itu, Marin yang berusia 34 tahun menjadi perdana menteri wanita termuda di dunia.
Ia lalu menggantikan Rinne sebagai ketua Partai Sosial Demokrat pada Agustus 2020.
Marin dianggap sebagai salah satu anggota partai yang lebih berhaluan kiri dan dikagumi karena pemikirannya yang jernih dan fokusnya pada kebijakan.
Agendanya berfokus pada menopang program kesejahteraan sosial Finlandia dan pada kesetaraan sosial dan isu-isu perubahan iklim.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)