Tulis Pesan Pilu, Najib Razak: Keluargaku, Hanya Sejauh Ini Ayah Bisa Bersama Kalian
Najib mengatakan bahwa ia memilih untuk mewarisi 'warisan mendiang ayahnya', Tun Abdul Razak Hussein dan melanjutkan upayanya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Keluarga mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Razak pada Rabu ini membagikan apa yang mereka katakan sebagai surat yang ditinggalkan oleh sang ayah yang kini mulai menjalani hukumannya.
Surat itu ditulis sebelum ia pergi ke pengadilan dan tidak pernah kembali ke rumah.
Dikutip dari laman Malaymail, Rabu (24/8/2022), surat itu dibagikan menggunakan akun Instagram resmi Najib, di mana ia menceritakan kecintaannya pada layanan publik dan bagaimana hal itu menyebabkan dia tidak dapat menghabiskan waktu bersama keluarganya.
"Tahun-tahun saya telah berlalu dan ini didedikasikan untuk orang-orang, pelayanan publik, politik. Ini pengorbanan yang saya pilih dan saya buat. Perjalanan yang tentunya menggembirakan dengan kehadiran kalian, namun sayangnya saya tidak bisa selalu ada untuk kalian," kata Najib.
Najib mengatakan bahwa ia memilih untuk mewarisi 'warisan mendiang ayahnya', Tun Abdul Razak Hussein dan melanjutkan upayanya.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Penjara akan Sulit Bagi Eks PM Najib Razak yang Terbiasa dengan Gaya Hidup Mewah
Perlu diketahui, Abdul Razak merupakan Perdana Menteri kedua Malaysia.
Oleh karena itu, Najib tergolong orang terpandang di negara itu.
Dalam suratnya, ia menekankan bahwa dalam menyelesaikan masalah dan membangun bangsa, ada kalanya hasil yang diinginkan tidak tercapai.
"Namun coba lagi dan lagi, melihat ke belakang, itu adalah pengorbanan besar. Tahun-tahun dan momen-momen yang datang dan berlalu begitu saja," jelas Najib.
Ia pun menuliskan pesan pilu khusus untuk keluarganya, seolah dirinya merasa tidak akan bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.
"Keluargaku, cintaku, hanya sejauh ini ayah bisa bersama kalian, ayah akan memegang teguh ajaran Islam, jika ini ditakdirkan menjadi perjalanan dan ujian dari Allah SWT. Di dunia ini kita hidup untuk sementara, dibangkitkan di akherat, nanti bersama-sama kita akan bahagia lagi di atas sana," tegas Najib.
Setelah lebih dari 4 tahun diadili karena menyalahgunakan dana dari SRC International Sdn Bhd dan kehilangan banding terakhirnya terhadap keyakinannya hari ini, Najib meninggalkan Pengadilan Federal Malaysia untuk memulai hukuman 12 tahun penjara di Penjara Kajang.
Najib dinyatakan bersalah atas 1 dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, 3 dakwaan pidana pelanggaran kepercayaan, dan 3 dakwaan pencucian uang.