PM Jepang Umumkan Jumlah Turis Menjadi 50.000 Orang Per Hari, Perjalanan Pribadi Masih Dilarang
Perdana Menteri Fumio Kishida mengumumkan bahwa batas saat ini 20.000 orang per hari akan dinaikkan menjadi 50.000 mulai tanggal 7 September 2022.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada konferensi pers Rabu siang ini (31/8/2022) Perdana Menteri Fumio Kishida mengumumkan bahwa batas saat ini 20.000 orang per hari akan dinaikkan menjadi 50.000 mulai tanggal 7 September 2022.
"Masih dalam rangka langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona baru, kami akan menerima paket wisata baru tanpa pemandu wisata untuk wisatawan asing mulai bulan September," papar PM Kishida.
"Mengenai langkah-langkah perbatasan, kami akan menaikkan batas jumlah orang yang memasuki negara itu menjadi 50.000 mulai 7 September. Selanjutnya akan melonggarkan langkah-langkah seperti mengizinkan masuk bagi semua negara dengan paket tur tanpa konduktor tur," tambahnya.
Meskipun demikian perjalanan pribadi, beli tiket sendiri, urus visa sendiri, masuk Jepang sendiri, masih tetap dilarang bagi turis asing.
"Semua turis asing yang masuk harus melalui travel tur pengaturannya tidak bisa pribadi. Kalau dulu ada tur konduktor (tur leader) nantinya mulai bulan September akan dibebaskan tanpa tur leader," papar seorang pejabat tinggi Jepang kepada Tribunnews.com Rabu (31/8/2022).
Kenaikan jumlah turis yang bisa memasuki Jepang menjadi 50.000 orang juga diakui PM Kishida sebagai upaya menyambut diselenggarakannya pertemuan internasional di Jepang dalam waktu mendatang seperti pertemuan pimpinan G7 mulai tahun depan.
"Meskipun tur leader tidak ada namun semua dalam kerangka tanggungjawab perusahaan travel yang mendatangkan turis tersebut ke Jepang sehingga nantinya tetap dapat terkontrol dan diketahui mudah pula arus penularan infeksi corona, apabila ada anggota tur yang terkena corona," tambah sumber itu lagi.
Visa undangan teman yang dulunya dapat diterbitkan, selama masa corona menjadi ditunda dan belum bisa memasuki Jepang dengan visa undangan dari teman saat ini.
"Meskipun demikian visa keluarga, misalnya anaknya dirawat di rumah sakit atau dilantik lulus universitas, maka ayah dan atau ibunya masih diperkenankan masuk ke Jepang untuk menghadiri upacara graduation tersebut saat ini," paparnya lebih lanjut.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.