Reaksi Pemimpin Dunia atas Meninggalnya Mikhail Gorbachev, Mantan Pemimpin Uni Soviet
Pemimpin dunia di Barat mengucapkan belasungkawa atas kematian Mikhail Gorbachev. Namun reaksi dingin justru datang dari negaranya sendiri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Ini membuka jalan bagi Eropa yang bebas."
"Warisan ini adalah salah satu yang tidak akan kami lupakan. R.I.P Mikhail Gorbachev."
Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Gorbachev sebagai "orang yang damai" di Twitter pada Rabu pagi.
Macron mengatakan Gorbachev membuka jalan kebebasan bagi Rusia.
"Komitmennya terhadap perdamaian di Eropa mengubah sejarah kita bersama."
Reaksi Berbeda di Rusia dan China
Namun di Rusia, reaksi atas kematian orang yang disalahkan karena membebaskan kapitalisme di kekaisaran Soviet, jauh lebih dingin.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang invasinya ke Ukraina dipandang sebagai upaya untuk memulihkan beberapa perbatasan lama Soviet, menyatakan belasungkawa terdalamnya atas kematian Gorbachev, ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Interfax.
"Besok dia akan mengirim telegram belasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya," ujar Dmitry Peskov.
Laporan di kantor berita resmi Tass sangat minim dan hanya mengatakan Gorbachev telah meninggal.
Tass menulis Gorbachev mempromosikan glasnost dan perestroika, kebijakan reformasi politik dan ekonomi.
"Dia adalah presiden pertama dan terakhir Uni Soviet, memenangkan pemilihan untuk jabatan tersebut pada Maret 1990 dan mengundurkan diri pada 25 Desember 1991."
Vitaly Milonov, seorang anggota parlemen Rusia, mengatakan kematian Gorbachev merupakan suatu simbolis di mana ia meninggal pada "tahun dekonstruksi tatanan dunia", mengacu pada invasi ke Ukraina.
Milonov mengatakan mantan presiden Soviet itu meninggalkan warisan "lebih buruk dari Hitler untuk negara kita", menurut cuitan dari sebuah laporan di kantor berita Federal pro-Kremlin.