Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 900 Prajurit Khusus hingga Penerjun Payung Rusia Dilaporkan Tewas di Ukraina

Sebanyak lebih dari 900 pasukan elit Rusia dilaporkan telah tewas selama enam bulan invasi Rusia ke Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Lebih dari 900 Prajurit Khusus hingga Penerjun Payung Rusia Dilaporkan Tewas di Ukraina
(Photo by press-service of Commander-in-Chief of the Ukrainian Armed Forces / AFP)
Gambar selebaran ini diambil pada tanggal yang tidak diketahui dan dirilis oleh layanan pers Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina pada 4 Juni 2022 menunjukkan howitzer self-propelled M109A3, yang disediakan dalam rangka bantuan teknis internasional oleh Norwegia, menembak di garis depan dengan pasukan Rusia di tempat yang tidak diketahui di Ukraina. - Sebanyak 900 prajurit elit Rusia dilaporkan telah tewas selama enam bulan invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia disebut telah kehilangan lebih dari 900 tentara pasukan khusus, pasukan terjun payung, marinir dan pilot selama enam bulan perang di Ukraina.

Hal ini diungkapkan BBC Rusia dalam laporannya yang terbit pada Kamis (1/9/2022).

Dilansir The Moscow Times, setidaknya 337 marinir tewas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari. 

Sementara itu, pasukan khusus Garda Nasional dan polisi anti huru hara kehilangan 245 personelnya.

Intelijen militer Rusia dilaporkan kehilangan 151 tentara dan 144 anggota unit penerjung payung tewas.

Terakhir, Dinas Keamanan Federal (FSB) dan Federal Guards Service (FSO) dilaporkan kehilangan 20 anggotanya.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-191: Tim Ahli PBB akan Tinggal dan Amati PLTN Zaporizhzhia

Banyak dari korban tewas adalah petugas.

Berita Rekomendasi

Masih menurut laporan BBC, setidaknya 67 pilot tempur, termasuk navigator dan mekanik juga tewas dalam perang Ukraina.

Kematian tentara elit sangat bermasalah bagi Angkatan Bersenjata Rusia.

Pasalnya, membutuhkan harga yang sangat mahal untuk menggantinya.

BBC melaporkan, dibutuhkan waktu hingga 17 tahun dan biaya $14 juta untuk melatih seorang pilot militer.

Media ini mengatakan memperoleh angka-angka tersebut dari informasi tentang korban militer Rusia yang tersedia untuk umum, termasuk laporan media lokal.

Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022, oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia mempersiapkan kendaraan militer untuk diturunkan dari kereta pasukan untuk latihan bersama di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP)
Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022, oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia mempersiapkan kendaraan militer untuk diturunkan dari kereta pasukan untuk latihan bersama di Belarus.  - Sebanyak 900 prajurit elit Rusia dilaporkan telah tewas selama enam bulan invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) (AFP/HANDOUT)

Namun diprediksi korban sebenarnya dari personel militer Rusia, termasuk pasukan elit, mungkin lebih tinggi.

Sejauh ini, Kremlin belum mengungkapkan seberapa besar kerugian militernya selama menginvasi Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia terakhir memperbarui jumlah korban pada Maret lalu, yakni sebanyak 1.351 jiwa.

Pejabat pertahanan Barat memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 tentara Rusia telah tewas dan terluka sejak awal invasi.

Pertempuran di Ukraina Selatan

Sementara itu, pertempuran masih bergulir di Ukraina selatan.

Vitaliy Kim, gubernur Mykolaiv yang berbatasan dengan Kherson di Ukraina selatan, melaporkan sejumlah desa mengalami kebakaran sporadis dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, terjadi penembakan di Enerhodar, dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia

Diketahui, PLTN Zaporizhzhia sedang dikunjungi tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sejak Kamis (1/9/2022).

Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan, para ahlinya akan tinggal di situs nuklir terbesar di Eropa ini untuk sementara waktu.

"Kami tidak akan kemana-mana. IAEA sekarang ada di sana, di pabrik dan tidak bergerak. Itu akan tetap di sana," kata Grossi kepada wartawan setelah kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina, dikutip dari The Guardian.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi berbicara kepada pers di sebuah jalan di luar kota Zaporizhzhia, setelah kunjungannya ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan pada 1 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala badan nuklir PBB pada 1 September 2022 mengatakan integritas fisik dari pembangkit nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia telah dilanggar menyusul seringnya penembakan, pada kunjungan pertama timnya ke fasilitas tersebut. (Photo by Genya SAVILOV / AFP)
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi berbicara kepada pers di sebuah jalan di luar kota Zaporizhzhia, setelah kunjungannya ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan pada 1 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala badan nuklir PBB pada 1 September 2022 mengatakan integritas fisik dari pembangkit nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia telah dilanggar menyusul seringnya penembakan, pada kunjungan pertama timnya ke fasilitas tersebut. - Sebanyak 900 prajurit elit Rusia dilaporkan telah tewas selama enam bulan invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Baca juga: Campur Tangan AS, Pasukan Ukraina Bisa Imbangi Rusia di Kherson

Baca juga: Rusia Menggertak Bakalan Bangun Pangkalan Jika NATO Lakukan Hal Sama di Wilayah Nordik

Ia menambahkan, para ahli IAEA yang tinggal akan memberikan penilaian situasi secara netral.

Ukraina dan Rusia saling menuduh menciptakan risiko bencana nuklir seperti Chernobyl dengan melesatkan tembakan di dekat PLTN tersebut.

Kyiv menuduh Rusia menggunakan fasilitas itu untuk melindungi pasukannya, dan berencana mencuri outputnya dengan menghubungkannya ke jaringan listrik Rusia.

Moskow membantah tudingan itu, namun tetap menolak seruan internasional untuk menarik pasukannya dari pabrik tersebut.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas