Al-Shabab Bunuh 20 Orang di Somalia, Bakar 7 Pengangkut Makanan dan Ledakan Sumur saat Kekeringan
Di tengah krisis akibat kekeringan, Al-Shabab membunuh 20 orang, membakar tujuh kendaraan pengangkut makanan dan meledakkan sumur di Somalia.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok ekstremis Al-Shabab membunuh 20 orang di wilayah Hiran, Somalia pada Sabtu (3/9/2022) pagi.
Mereka yang dibunuh adalah pengemudi dan penumpang yang mengangkut pasokan makanan dari Beletweyne ke Mahas.
Sebanyak tujuh kendaraan yang ditumpangi para korban dibakar oleh Al-Shabab.
Utusan pemerintah untuk penanganan kekeringan, Abdirahman Abdishakur mencatat bahwa Al-Shabab juga telah meledakkan sumur untuk air di Hiran dalam beberapa hari terakhir.
Kelompok itu telah "menghancurkan" masyarakat di tengah cengkeraman kekeringan yang parah, kata Abdirahman sebagaimana dikutip AP News.
Seorang warga mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas mobilisasi lokal terhadap kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaida yang menguasai sebagian besar Somalia tengah dan selatan itu.
Baca juga: 18 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Kelompok Al-Shabab di Somalia
"Para korban adalah pengemudi dan penumpang yang mengangkut pasokan makanan dari Beletweyne ke Mahas dan total tujuh truk yang membawa makanan dan kendaraan yang digunakan oleh penumpang dibakar," kata seorang warga bernama Hassan Abdulle.
Serangan itu terjadi sehari setelah pasukan pemerintah menghancurkan ranjau darat yang ditanam Al-Shabab di jalan sibuk yang menghubungkan Beletweyne dan Mataban dengan maksud untuk menargetkan para pelancong.
Al-Shabab membenarkan serangan hari Sabtu dan mengklaim telah membunuh 20 anggota milisi yang dimobilisasi secara lokal.
Pemerintah Somalia telah mengutuk serangan "barbar" dan menegaskan kembali dukungannya untuk mobilisasi lokal melawan kelompok itu.
Kehadiran Al-Shabab telah memperumit respons yang sudah menantang terhadap kekeringan yang telah menewaskan ribuan orang di Somalia.
Beberapa daerah berada di ambang kelaparan.
Al-Shabab sebelumnya menyerbu dan melakukan rentetan serangan di Hotel Hayat Mogadishu pada 19 Agustus hingga 21 Agustus 2022.
Menteri Kesehatan dokter Ali Haji Adam melaporkan 21 orang tewas dan 117 orang terluka, dengan sedikitnya 15 orang kritis akibat serangan tersebut.
Serangan tersebut disebut sebagai serangan teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.
Al-Shabab menentang pemerintah federal dan kelompok luar yang mendukung pemerintah.
Al-Shabab tetap menjadi kelompok ekstremis Islam paling mematikan di Afrika dan ancaman terbesar bagi stabilitas politik di negara Tanduk Afrika yang bergejolak itu.
Presiden Somalia sebelumnya, Mohamed Abdullahi Mohamed, menghindari konfrontasi besar dengan Al-Shabab.
Namun, Presiden Somalia saat ini, Hassan Sheikh Mohamud mengatakan pemerintahnya akan melakukan serangan terhadap ribuan pejuang kelompok itu, dengan dukungan pasukan Amerika Serikat (AS) yang kembali.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)