Dolar AS Mencapai 144 Yen di Jepang, Bisa Saja Melemah Jadi 170 Yen
Nilai dolar AS Rabu ini (7/9/2022) ditransaksikan di Jepang mencapai 144 yen, pertama kali sejak Agustus 1998.
Editor: Johnson Simanjuntak
Namun, selama 20 tahun terakhir, globalisasi ekonomi telah berkembang, dan banyak perusahaan Jepang sebagai pengekspor telah memindahkan basis manufaktur mereka ke luar negeri, lebih dekat ke pasar konsumen.
"Kami membeli bahan baku secara lokal, memprosesnya secara lokal, dan menjualnya secara lokal. Untuk perusahaan global seperti itu, tidak ada manfaat dari depresiasi yen."
Tidak semua perusahaan yang memiliki basis produksi di Jepang akan diuntungkan dari pelemahan yen. Sebab, harga bahan baku impor akan naik.
Eksportir yang kuat juga akan mampu mendorong harga jual mereka, mengimbangi biaya yang lebih tinggi dengan harga ekspor yang lebih tinggi.
Di sisi lain, usaha kecil dan menengah yang tidak mengekspor tidak akan dapat mengambil manfaat dari depresiasi yen, karena biaya mereka hanya akan meningkat akibat harga impor meningkat.
Terlebih lagi, invasi Rusia ke Ukraina bertepatan dengan tren harga minyak mentah yang tinggi, yang mengakibatkan kekurangan pasokan gas alam, dan harga energi telah meningkat secara keseluruhan. Selain itu, jika yen melemah, itu akan menjadi pukulan ganda.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.