Bertemu Menteri Pariwisata Tunisia, Dubes Zuhairi Misrawi Bahas Kerjasama dengan Indonesia
Secara khusus, Dubes Zuhairi Misrawi juga membahas kemungkinan kerjasama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif antara Indonesia-Tunisia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM. TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tunisia, Muhammad Muiz Bilhusain, Selasa (13/9/2022) waktu setempat.
Secara khusus, Dubes Zuhairi Misrawi juga membahas kemungkinan kerjasama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif antara Indonesia-Tunisia.
"Saya mengucapkan selamat kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tunisia, karena selama musim panas ini, jumlah wisatawan asing di Tunisia mencapai 4 juta orang. Ini pencapaian yang luar biasa."
"Tunisia dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di kawasan Timur-Tengah dan Afrika Utara, karena mempunyai pantai yang indah, gurun pasir yang eksotis, peradaban masa lalu yang adiluhung, dan wisata spiritual yang menyejarah."
"Sebab itu, perlu kiranya ada kerjasama yang lebih kongkrit untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara, Indonesia-Tunisia", ujar Dubes RI ini dalam keterangan resminya kepada Tribunnews.com, Rabu (14/9/2022) waktu Indonesia.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menyampaikan, warga Tunisis sangat menyukai Bali sebagai tujuan wisata mereka.
Sebab itu, saatnya juga warga Indonesia bisa menikmati indahnya Tunisia.
Di samping itu, yang lebih penting perlu tukar menukar pengalaman dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Bali menjadi tujuan wisata warga Tunisia, di samping Jakarta, Bau-Bau, Borobudor, Lombok dan beberapa destinasi lainnya."
Baca juga: Dubes Zuhairi: Hubungan Bilateral Indonesia-Tunisia Semakin juat dan Membaik
"Kami juga siap membantu dan memfasilitasi warga Indonesia menikmati indahnya Tunisia."
"Namun, perlu kiranya ada tukar-menukar pengalaman dan pengetahuan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, mengingat pula hubungan diplomasi yang luar biasa di antara kedua negara sejak tahun 50-an hingga sekarang ini", pungkasnya.