Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II, Raja Charles III mewarisi 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari ibunya, serta sejumlah besar tanah, istana dan perkebunan lainnya, permata langka dicuri dan sebuah paddock serta properti pribadi lain.

Sebagai Raja, kemungkinan ia mewarisi kekayaan itu tanpa pajak.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Protes Anti-Monarki Inggris, Tak Semua Menyukai Raja Charles III

Raja Charles III juga bertanggung jawab untuk mengawasi portofolio Ratu senilai 42 miliar dolar AS yang disimpan dalam kepercayaan untuk bangsa dan juga penerus keluarga kerajaan.

Namun portofolio ini tidak akan pernah benar-benar menjadi miliknya.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (19/9/2022), sebagian besar portofolio terdiri dari real estate termasuk Crown Estate senilai 17,5 miliar dolar AS yang 'memiliki' Ascot Racecourse yang terletak di Berkshire dan area perbelanjaan Regent Street London, yang merupakan jalan perbelanjaan utama di West End London dan terdiri dari toko-toko 'mahal'.

Di sisi lain, Surat wasiat sang Ratu akan dikunci selama 90 tahun dari mata publik yang hanya bisa menebak kekayaan macam apa yang dikumpulkan oleh mendiang Raja terlama yang memimpin Inggris itu.

Baca juga: Raja Charles III Pecat 100 Staf Clarence House Saat Upacara Penghormatan untuk Ratu Elizabeth II

Perlu diketahu, praktik menyegel surat wasiat bangsawan ini dimulai pada tahun 1910.

Saat ini ada lebih dari 30 surat wasiat yang disimpan di brankas di lokasi rahasia di London.

Kendati demikian, Raja Charles III bagaimanapun juga telah mewarisi perkebunan pribadi milik sang Ratu, termasuk istananya di Balmoral Skotlandia, serta tanah miliknya di Sandringham di Inggris timur.

"Surat wasiat kerajaan disegel, jadi kami tidak bisa melihat dokumen-dokumen itu untuk panduan. Saya pikir sangat mungkin bahwa Ratu telah mengikuti jejak neneknya Ratu Mary dan ibunya, Ratu Elizabeth dan mewariskan semua perhiasannya langsung kepada Raja baru, Raja Charles III. Ada manfaat historis dan perpajakan terkait dengan metode pewarisan ini," kata Penulis dan Editor The Court Jeweller, Lauren Kiehna.

Baca juga: Ratusan Karyawan Terancam Terkena PHK Usai Raja Charles III Naik Tahta, Ini Penyebabnya

Sang Raja juga akan mewarisi koleksi pribadinya berupa perhiasan, seni, perangko langka, dan properti pribadi lainnya milik Ratu Elizabeth II.

Terkait koleksi mahkota, tiara dan permatanya yang tak ternilai, sebenarnya merupakan bagian dari perhiasan yang dicuri dari negara-negara yang telah dijajah Inggris.

Diantara permata yang dicuri adalah berlian Kohinoor, berlian besar 105 karat senilai 592 juta dolar AS yang telah dikenakan di mahkota ratu selama beberapa generasi sejak kali pertama dibawa ke Ratu Victoria dari generai Punjabi India.

Ratu Victoria kali pertama memakainya sebagai bros, dan kemudian menuntut agar hanya keturunan perempuannya saja yang diizinkan untuk menggunakan berlian termahal di dunia.

Beberapa orang India pun menuliskan cuitan di Twitter setelah kabar meninggalnya sang Ratu, mereka menuntut agar berlian itu dikembalikan ke negara mereka.

Pada tahun 2000, anggota parlemen India juga menulis surat kepada Inggris yang menyerukan dikembalikannya Kohinoor.

Sementara itu, berlian tersebut disimpan dalam kepercayaan milik negara, dan tidak akan digunakan Raja baru karena bukan merupakan keturunan perempuan.

Baca juga: Sinopsis The Crown Season 5: Soroti Perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana

Warisan baru sang Raja, menurut Forbes, diperkirakan berjumlah sekitar 500 juta dolar AS.

Namun ia tidak perlu membayar pajak warisan, karena perjanjian 1993 dengan pemerintah Inggris yang membuatnya jadi Penguasa 'tidak bertanggung jawab secara hukum untuk membayar pajak penghasilan, pajak capital gain atau pajak warisan karena Undang-undang yang relevan tidak berlaku untuk mahkota'.

Kendati demikian, pajak ini dapat dibayar secara sukarela.

Raja berusia 73 tahun itu juga memiliki kekayaannya sendiri yang ia terima setiap tahunnya melalui Kadipaten Cornwall, tanah milik pribadi yang berasal dari tahun 1337 saat Raja Edward III menginginkan putranya memiliki kemandirian finansial.

Sebuah piagam pada saat itu menetapkan bahwa putra tertua yang masih hidup dari Raja dan pewaris takhta akan menjadi Duke of Cornwall, gelar yang sebelumnya dipegang Raja Charles III saat Ratu Elizabeth II masih hidup.

Sedangkan Pangeran William akan mewarisi harta senilai 1,2 miliar dolar AS melalui Duchy of Cornwall, dan tahun ini saja, Raja Charles III memperoleh 27 juta dolar AS melalui harta yang sama.

Raja yang pernah bergelar sebagai Prince of Wales itu merupakan seorang pecinta lingkungan yang gigih dan menggunakan kekayaannya untuk meluncurkan usaha yang menghasilkan pertanian organik.

Ia memiliki merek makanan organik terbesar di Inggris, serta retret alam dan pusat kerajinan di Transylvania yang juga akan diteruskan ke ahli warisnya, William.