Gempa di Taiwan: 1 Orang Tewas, Bangunan-bangunan Runtuh
Dua gempa besar mengguncang Taiwan pada Sabtu (17/9/2022) malam dan Minggu (18/9/2022) sore. Setidaknya satu orang tewas, sementara bangunan runtuh.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Di tempat lain, puing-puing dari kanopi yang jatuh di peron di stasiun kereta Dongli di Fuli - antara Yuli dan pusat gempa di Chishang - menabrak kereta yang lewat, media pemerintah melaporkan, mengutip administrasi kereta api.
Tak satu pun dari 20 penumpang terluka.
Warga Taiwan membagikan rekaman dampak gempa di media sosial.
Satu video menampilkan pasangan yang terjebak di sebuah jembatan di daerah pedesaan.
Jalan di depan dan di belakang mereka runtuh.
Rekaman CCTV juga menunjukkan saat atap runtuh di lapangan bulu tangkis dalam ruangan, membuat pemain berlari mencari perlindungan.
Selain dua gempa terbesar, yang terjadi pada Sabtu malam dan Minggu sore, beberapa gempa susulan juga dirasakan di ujung utara Taiwan di ibu kota, Taipei.
Di kota Taoyuan, sebelah barat Taipei dan 130 mil utara pusat gempa, seorang pria terluka ketika langit-langit runtuh di lantai lima sebuah pusat olahraga.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mendesak orang-orang untuk waspada terhadap gempa susulan lebih lanjut tetapi mengatakan pemerintah mengendalikan situasi.
Gempa bumi biasa terjadi di Taiwan, karena kedekatannya dengan tepi lempeng tektonik Eurasia dan Filipina.
Gempa paling dahsyat dalam sejarah baru-baru ini terjadi pada tahun 1999, ketika lebih dari 2.400 orang tewas dan 11.000 terluka oleh gempa berkekuatan 7,3 di wilayah Nantou.
Survei Geologi AS awalnya memberikan pembacaan gempa hari Minggu yang lebih tinggi daripada otoritas lokal, yang mengukurnya pada skala 7,2 sebelum menurunkannya menjadi 6,9.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa pulau Jepang selatan di dekat Taiwan, tetapi kemudian mencabutnya kembali.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)