UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-209: 146 Mayat Warga Sipil Digali di Situs Pemakaman Izium
Pakar forensik Ukraina sejauh ini telah menggali 146 mayat, sebagian besar warga sipil, di situs pemakaman massal dekat Izium di Ukraina timur,
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia- Ukraina yang memasuki hari ke-209 pada Selasa (20/9/2022), dikutip dari The Guardian.
146 mayat di pemakaman Izium
Pakar forensik Ukraina sejauh ini telah menggali 146 mayat, sebagian besar warga sipil, di situs pemakaman massal dekat Izium, Ukraina timur.
Gubernur regional Kharkiv, Oleh Synehubov mengatakan pada Senin (19/9/2022), jenazah yang digali termasuk dua anak.
Kremlin telah membantah tuduhan bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Provinsi Kharkiv Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan beberapa gambar yang meperlihatkan situasi situs pemakaman Izium.
Terjemahan: Rusia adalah negara teroris. Entah kenapa dunia lambat mengenalinya.
Kami membebaskan Izium.
Lebih dari 400 kuburan ditemukan di hutan di sebelahnya. Berapa banyak orang Ukraina yang disiksa tidak diketahui.
Berapa banyak lagi orang-orang kita yang harus mati sehingga semua akhirnya mengetahuinya?
Ukraina rebut wilayah Lysychansk
Baca juga: Rusia Kehilangan Kendali Penuh atas Luhansk Setelah Ukraina Rebut Kembali Desa Dekat Lysychansk
Ukraina merebut kembali sebuah desa yang dekat dengan kota timur Lysychansk.
Kemenangan kecil tapi simbolis yang berarti Rusia tidak lagi memiliki kendali penuh atas wilayah Luhansk.
Luhansk merupakan salah satu tujuan perang utama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan angkatan bersenjata Ukraina mengendalikan penuh Bilohorivka.
“Itu adalah pinggiran Kota Lysychansk. Segera kami akan mengusir mereka keluar dari sana," katanya.
“Selangkah demi selangkah, sentimeter demi sentimeter, kami akan membebaskan seluruh tanah kami dari penjajah.”
Referendum Donbas
Baca juga: Diplomat Rusia: Memasok Senjata ke Ukraina Membuat Barat Jadi Kaki Tangan Kejahatan Kyiv
Pemimpin pemerintahan yang didukung Moskow di Donbas telah menyerukan referendum mendesak agar wilayah itu menjadi bagian dari Rusia.
Kepala pemerintahan separatis yang berbasis di Moskow di Donetsk, Denis Pushilin meminta sesama pemimpin separatis di Luhansk untuk menggabungkan upaya mempersiapkan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
“Tindakan kami harus disinkronkan,” kata Pushilin dalam sebuah video yang diposting ke media sosial pada hari Senin.
Kemajuan Ukraina buat Rusia panik
Laju kemajuan pasukan Ukraina di timur laut telah membuat pasukan Rusia menjadi panik, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato malamnya.
Zelensky mengatakan sekarang fokus pada "kecepatan" di daerah-daerah yang dibebaskan.
“Kecepatan pasukan kita bergerak. Kecepatan dalam memulihkan kehidupan normal,” katanya.
Gandum naik 7 persen
Invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan harga gandum jangka panjang naik 7 persen.
Rusia dan Ukraina bersama-sama mengekspor sekitar 28 persen dari pasokan gandum dunia.
Baca juga: Gandum dan Unggas Murah Ukraina Bikin Petani dan Peternak Uni Eropa Merana
Pemerintah separatis Luhansk beri hukuman penjara ke anggota OSCE
Pengadilan di Luhansk yang dikuasai pemberontak menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara kepada dua pegawai Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa atas tuduhan makar.
Ketua OSCE Zbigniew Rau mengutuk penahanan "tidak dapat dibenarkan" dari anggota misi sejak pecahnya perang.
Ukraina sebrangi sungai Oskil
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan telah menyeberangi Sungai Oskil selama akhir pekan, menandai tonggak penting lain untuk serangan balasan di wilayah timur laut Kharkiv.
Sungai mengalir ke selatan ke Donets Siversky, yang meliuk-liuk melalui Donbas, fokus utama invasi Rusia.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)