Barat Bereaksi setelah Putin Umumkan Mobilisasi Militer: Pengakuan Kegagalan Invasi Ukraina
Pengumuman mobilisasi militer Rusia oleh Vladimir Putin mendapat kecaman dari Barat hingga aktivis oposisi di Moskow.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Perang jelas tidak berjalan sesuai dengan skenario Rusia dan oleh karena itu mengharuskan Putin untuk membuat keputusan yang sangat tidak populer untuk memobilisasi dan sangat membatasi hak-hak orang," kata Podolyak kepada Reuters.
Menurutnya, Putin berusaha mengalihkan kesalahan atas perang dan situasi ekonomi Rusia yang memburuk.
Pengakuan Kegagalan
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan keputusan mobilisasi adalah pengakuan Putin atas kegagalan invasinya di Ukraina.
"(Putin) dan Menteri Pertahanannya telah mengirim puluhan ribu warga mereka sendiri ke kematian mereka, dengan perlengkapan yang buruk dan dipimpin dengan buruk," kata Ben Wallace dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada ancaman dan propaganda yang dapat menyembunyikan fakta bahwa Ukraina memenangkan perang ini, komunitas internasional bersatu dan Rusia menjadi paria global," tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
Rusia menunjukkan kelemahan dengan mengumumkan mobilisasi cadangan militer, jelas Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink.
"Referensi dan mobilisasi palsu adalah tanda-tanda kelemahan, kegagalan Rusia," cuit Bridget Brink di Twitter.
Baca juga: Vladimir Putin Umumkan Mobilisasi Parsial, 300 Ribu Pasukan Cadangan Rusia Akan Dipanggil
Baca juga: Bertemu di Uzbekistan, Presiden Erdogan: Vladimir Putin Ingin Segera Akhiri Perang di Ukraina
Protes dari Aktivis
Dilansir Telegraph, aktivis oposisi Rusia di pengasingan menyerukan aksi demo nasional untuk memprotes mobilisasi parsial yang dideklarasikan oleh Putin.
Leonid Volkov, sekutu dekat pemimpin oposisi yang dipenjara, Alexei Navalny, pada Rabu (21/9/2022) mendesak warga Rusia untuk menyabotase perintah pemanggilan dan protes.
"Akhir sudah dekat. Sabotase mobilisasi dengan segala cara yang mungkin. Ambil bagian dalam protes," katanya di media sosial.
"Kita tidak bisa membiarkan Putin membunuh puluhan ribu ayah, suami, dan anak laki-laki di penggiling daging kegilaannya."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.