Rusia Kerahkan 300.000 Pasukan Cadangan ke Ukraina
Setelah Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer pertamanya, kini Rusia mengatakan akan mengerahkan 300.000 pasukan cadangan ke Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Shoigu mengatakan ini berarti sekitar 300.000 orang.
Dia mengatakan mereka akan diberikan pelatihan tambahan sebelum dikerahkan ke Ukraina, dan mereka tidak akan menyertakan siswa atau mereka yang hanya bertugas sebagai wajib militer.
Shoigu mengatakan mobilisasi akan membantu Rusia mengkonsolidasikan wilayah yang dipegangnya di belakang garis depan 1.000 km di Ukraina.
Moskow mengatakan sedang melancarkan "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya dan menyingkirkan nasionalis berbahaya.
Kyiv dan Barat mengatakan Rusia sedang melakukan kampanye imperialis untuk merebut kembali tetangga pro-Barat yang melepaskan diri dari kekuasaan Moskow ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.
Putin Umumkan Mobilisasi Pasukan
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (21/9/2022) telah mengumumkan mobilisasi militer parsial.
Pengumuman datang saat pasukan Rusia memerangi serangan balasan Ukraina yang telah merebut kembali beberapa wilayah pendudukan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi ke negara itu, Putin mengatakan mobilisasi parsial dari 2 juta pasukan cadangan militernya adalah untuk mempertahankan Rusia dan wilayahnya.
Putin mengklaim Barat ingin menghancurkan Rusia dan tidak menginginkan perdamaian di Ukraina.
"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi rakyat kami, ini bukan gertakan," kata Putin, seperti dilansir CNA.
Putin mengatakan tujuannya adalah untuk membebaskan wilayah Donbas di Ukraina timur.
Dia juga mengatakan bahwa kebanyakan orang di wilayah yang berada di bawah kendali Rusia tidak ingin diperintah oleh Kyiv.
Rusia akan menggunakan semua sumber daya yang dimilikinya untuk membela rakyatnya, kata Putin.