Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oposisi Rusia Protes Mobilisasi Militer: Ayah dan Suami Kita Dilempar ke Penggiling Daging Perang

Pemimpin oposisi Kremlin, Alexei Navalny, mengatakan bahwa Putin berencana mengirim lebih banyak warga Rusia untuk mati di medan perang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Oposisi Rusia Protes Mobilisasi Militer: Ayah dan Suami Kita Dilempar ke Penggiling Daging Perang
Kolase Tribunnews.com/AFP
Pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny dan Presiden Vladimir Putin - Alexei Navalny mengatakan bahwa Putin berencana mengirim lebih banyak warga Rusia untuk mati di medan perang. Ribuan pria Rusia, ayah, saudara laki-laki dan suami kita, akan dilemparkan ke dalam penggiling daging perang, kata koalisi anti-perang, Vesna. 

Leonid Volkov, sekutu dekat pemimpin oposisi Alexei Navalny, pada Rabu (21/9/2022) juga mendesak warga Rusia melakukan protes.

"Akhir sudah dekat. Sabotase mobilisasi dengan segala cara yang mungkin. Ambil bagian dalam protes," katanya di media sosial.

"Kita tidak bisa membiarkan Putin membunuh puluhan ribu ayah, suami, dan anak laki-laki di penggiling daging kegilaannya."

1.300 Orang Ditangkap

Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Moskow saat menggelar protes penolakan perintah Putin tentang mobilisasi militer secara parsial di Rusia.

Massa turun ke jalanan di ibu kota setelah Kremlin mengumumkan 300.000 militer cadangan akan dipanggil untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.

Demonstran meneriakkan kalimat "Tidak untuk perang" sebagai bentuk perlawanan, lapor Sky News.

Petugas polisi menahan seorang pria di Moskow pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. - Presiden Vladimir Putin memanggil pasukan cadangan militer Rusia pada 21 September, mengatakan janjinya untuk menggunakan semua sarana militer di Ukraina
Petugas polisi menahan seorang pria di Moskow pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. -  Demonstrasi pecah usai oposisi Rusia menyerukan protes terhadap perintah Putin melakukan mobilisasi militer untuk berperang di Ukraina. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Berita Rekomendasi

 Baca juga: POPULER Internasional: Mobilisasi Militer Rusia | Pria Jepang Bakar Diri Tolak Pemakaman Shinzo Abe

Baca juga: Reaksi AS hingga China atas Rencana Mobilisasi Parsial Putin dalam Perang Ukraina

Namun beberapa dari mereka dilumpuhkan dan diseret oleh polisi bersenjata.

Setidaknya 300 orang di Moskow termasuk di antara lebih dari 1.371 yang ditahan di 38 kota secara nasional pada Rabu (21/9/2022) malam.

Video yang beredar menunjukkan beberapa petugas berseragam mengelilingi salah satu peserta demo.

Seorang wanita terlihat dikawal pergi ketika mencoba menghentikan polisi yang menahan demonstran pria lainnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas